AdvertisementAdvertisement

Shalat Shubuh ke Masjid? Tak Perlu Lagi Panaskan Motor

Content Partner

Speedmotor / ist
Speedmotor / ist

Hidayatullah.or.id — Sudah menjadi pemandangan umum shalat berjamaah di Masjid Ar-Riyadh Kampus Hidayatullah Gunung Tembak, Balikpapan, selalu ramai dipadati baik oleh santri, pengasuh, maupun warga. Tak terkecuali waktu shubuh. Parkir kendaraan khususunya roda dua (motor) pun kerap meluber di halaman masjid.

Namun ternyata, tidak sedikit warga yang merasa khawatir soal kendaraan motor mereka yang langsung di-starter tanpa dipanasi (warm) terlebih dahulu khususnya waktu sholat shubuh. Sekedar diketahui, jarak sebagian rumah warga dengan masjid memang terbilang jauh, bahkan ada yang hingga berkilo-kilo.

Kan sayang juga kalau ada kegiatan ta’lim shubuh baru tidak ikut. Jadi walaupun jauh jarkanya, tetap diusakakan sholat shubuh di sini,” aku salah seorang warga kepada media ini, belum lama ini.

Lalu, amankah motor kita apabila dikendarai pada pagi atau subuh dini hari tanpa dipasankan terlebih dahulu?. Nah, Anda yang suka memanaskan mesin motor atau mobil di pagi hari sebaiknya meninggalkan cara lama ini. Sebab, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) bakal semakin boros.

Menurut pakar dari ITB, saat ini mesin kendaraan baik itu roda empat dan roda dua sudah didesain dengan baik sehingga mesin tidak perlu lagi dipanaskan.

“Jangan memanaskan mesin sebelum pergi. Itu emisinya tinggi,” kata Peneliti dan Dosen Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Propulsi Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto di sela-sela acara Diskusi Sepeda Motor ITB-Yamaha di Lapi, ITB, Bandung, Jabar, seperti dikutip DetikOto, belum lama ini (3/2/2014).

Pria yang akrab disapa Yus ini menjelaskan sebaiknya pengguna kendaraan meninggalkan cara yang kuno ini. Menurutnya, pengendara cukup menyalakan mesin dan langsung jalan. Dia menjelaskan cara ini lebih baik dan hemat BBM.

“Artinya kalau bahan bakar dibakar banyak, emisinya tinggi. Cukup masuk mobil atau naik motor dan starter, langsung pergi,” ucapnya.

Yus menambahkan kendati langsung jalan tapi tidak serta merta langsung memacu kendaraan. Pengguna mobil ataupun motor harus pelan-pelan sampai indikator mesin naik pada suhu normal.

Masih menurut Yus, cara ini sudah diadopsi oleh masyarakat Amerika dan Eropa. Pengetahuan berkendara seperti ini sudah sangat melekat untuk menekam konsumsi BBM.

“Tapi jangan langsung ngebut. Pelan-pelan dulu, tunggu sampai indikator mesin sampai titik normal,” pungkasnya. (hi/ikh/ddn)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Rakerwil V Hidayatullah Jatim Ditutup, Ketua DPW Apresiasi Pelayanan Tuan Rumah

Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) V Hidayatullah Jawa Timur resmi ditutup pada hari Ahad, 19 Januari 2024, di Situbondo. Dalam...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img