
DEPOK (Hiayatullah.or.id) — Dalam upaya memperkuat keterampilan dan kemandirian warga binaan pemasyarakatan (WBP), Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1 Depok menerima kunjungan dari HiGive Indonesia dan Kode Creative Hub pada Rabu, 5 Ramadhan 1446 (5/3/2025).
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara kedua pihak yang berfokus pada pengembangan ideasi bisnis bagi warga binaan.
Turut hadir dalam pertemuan ini Direktur HiGive Indonesia, Imron Faizin, dan CEO Kode Creative Hub, Didi Diarsa Adiana. Mereka disambut langsung oleh Kepala Rutan Depok, Agus Imam Taufik, yang didampingi oleh jajaran staf yaitu Kepala Seksi Pelayanan Tahanan Gaffar Waliyondi, Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Agung Tria Nugraha, serta Kepala Sub Seksi Bimbingan Kegiatan Didik Nurbani.
Pertemuan tersebut membahas berbagai peluang dan rencana kegiatan yang akan dilakukan di Rutan Depok, terutama dalam bentuk pelatihan dan pendampingan usaha.
Program ini tidak hanya berfokus pada pemberian keterampilan teknis kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sesuai minat dan bakat mereka, tetapi juga menitikberatkan pada aspek manajemen bisnis, pemasaran, dan pendampingan berkelanjutan.
“Kami ingin pelatihan ini tidak hanya berhenti di dalam Rutan. Setelah mereka bebas, pendampingan tetap akan berlanjut hingga mereka bisa mandiri dan berkontribusi di masyarakat,” ujar Imron Faizin.
Didik Nurbani, selaku Kepala Sub Seksi Bimbingan Kegiatan, mengungkapkan bahwa Rutan Depok telah menjalankan beberapa bisnis yang melibatkan WBP, seperti produksi kopi dengan merek Kerabu, usaha laundry, perkayuan dan mebel, produksi sandal tattoo, pangkas rambut, serta usaha kuliner. Produk-produk ini tidak hanya dikonsumsi secara internal tetapi juga dipasarkan ke luar Rutan.
“Kami sudah punya bisnis kopi Kerabu yang cukup dikenal. Selain menjadi konsumsi para warga binaan, kopi ini juga dijual sebagai oleh-oleh bagi tamu dan mitra yang berkunjung ke Rutan,” jelas Didik.
Menggali Peluang Baru dalam Digitalisasi
Didi Diarsa Adiana, CEO Kode Creative Hub, menyampaikan apresiasinya atas kesempatan untuk bersilaturahmi ke Rutan Depok dan menggali lebih banyak peluang kolaborasi.
Didi menekankan pentingnya membekali WBP dengan keterampilan digital agar mereka dapat bersaing di dunia kerja dan wirausaha setelah bebas.
“Kami melihat banyak potensi baik di sini. Selain produksi barang, pelatihan digital marketing bisa menjadi tambahan keterampilan bagi warga binaan. Dengan begitu, mereka dapat menjual produk mereka secara lebih luas dan memiliki keterampilan yang relevan dengan era digital,” ujar Didi.
Selain ideasi bisnis, kunjungan ini juga bertujuan untuk berkoordinasi terkait kegiatan coaching pengembangan diri yang dijadwalkan berlangsung pekan depan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kesiapan mental para WBP untuk menghadapi kehidupan setelah bebas.
Kolaborasi untuk Solusi Sosial
Menurut Imron Faizin, pendekatan bisnis yang digagas ini tidak hanya sekadar program pelatihan, tetapi merupakan bagian dari solusi sosial yang lebih besar. Dengan memberikan keterampilan dan bimbingan berkelanjutan, diharapkan warga binaan tidak kembali ke jalur kriminalitas setelah mereka bebas.
“Kami ingin membangun kolaborasi dengan berbagai pihak agar masalah sosial ini bisa diretas. Ketika seseorang memiliki keterampilan dan kesempatan, mereka memiliki pilihan yang lebih baik untuk hidup mandiri,” tambahnya.
Kepala Rutan Depok, Agus Imam Taufik, melalui Didik Nurbani, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini.
“Kami berterima kasih atas kunjungan dan rencana kolaborasi ini. Ide-ide bisnis yang dikembangkan tidak hanya bermanfaat bagi WBP, tetapi juga berdampak luas pada masyarakat. Kami berharap program ini berjalan lancar dan mencapai tujuannya,” ujar Didik.
Dengan adanya sinergi antara pihak Rutan, HiGive Indonesia, dan Kode Creative Hub, harapan untuk menciptakan warga binaan yang lebih siap menghadapi dunia luar semakin nyata.
Kolaborasi ini tidak hanya membuka peluang ekonomi bagi mereka yang masih menjalani masa pidana, tetapi juga menjadi upaya konkret dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi mereka setelah bebas.*/Adam Sukiman