YOGYAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Semenjak status Gunung Merapi dinaikkan menjadi siaga (level III), sudah sebanyak 275 warga lereng Gunung Merapi yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana (KRB) mengungsi di balai desa Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Dari jumlah warga yang mengungsi tersebut terdapat lansia, ibu menyusui, dan anak-anak. Tiga kelompok rentan itu menjadi prioritas untuk diungsikan.
Dalam rangka membantu warga di pengungsian, BMH dan SAR Hidayatullah yang tergabung dalam Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah turut memberikan bantuan antara lain dengan mengadakan penyembuhan trauma (trauma healing) kepada anak-anak, Ahad (15/11/2020).
Anak-anak di barak pengungsian sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
David Surya Pamungkas, misalnya, bocah kelas 3 SDN Srunen tersebut mengungkapkan kegembiraannya. “Permainannya mengasyikkan, walau sederhana tapi membuat kami betah,” ungkapnya.
Rasa ingin tahu David sangat tinggi, dia belajar mengunakan kamera, bermain dengan relawan, hingga tampak wajah ceria David.
Sementara itu, M Fauzan selaku Koordinator Lapangan TASK Hidayatullah Siaga Merapi mengungkapkan, pihaknya dalam hal tanggap siaga Merapi membutuhkan kesabaran yang tinggi.
“Status Gunung Merapi ke depan tidak ada yang bisa memastikan kapan berakhirnya, kita ikuti saja perkembangannya, maka dibutuhkan kesabaran yang tinggi,” ujarnya
Fauzan menambahkan, berbagai kegiatan dilakukan para relawan dalam rangka membantu warga yang terdampak.
Sebagai informasi, sebelumnya SAR Hidayatullah menggelar Musyawarah Besar (Mubes) V di Kampus Pondok Qur’an Hidayaturrahman, Ciawi, Bogor, Jawa Barat selama 2 hari, Sabtu-Ahad (07-08/11/2020).
Mubes V bertema “Meneguhkan Komitmen dan Kemandirian sebagai Lembaga Kemanusiaan untuk Indonesia Bermartabat” ini dihadiri hampir 100 orang peserta mulai dari ujung pulau Sumatera hingga Papua. Terdiri dari Pembina, Pengawas, Majelis Pertimbangan Pusat, Pengurus Pusat, dan Pengurus Wilayah se-Indonesia. 20 Pengurus Wilayah yang hadir mulai dari Batam (Kepulauan Riau), Bengkulu, Jabodetabek, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Maluku Utara, hingga Timika (Papua).
“Harapannya ke depan, SAR Hidayatullah mampu berkontribusi secara maksimal, terutama dalam memberikan edukasi kepada warga Hidayatullah dan masyarakat pada umumnya agar lebih siap dan waspada serta tidak gagap dalam menghadapi bencana,” ujar Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Nashirul Haq dalam sambutannya pada acara Mubes tersebut.
Mubes V tersebut dirangkai dengan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) lanjutan Navigasi darat di Cibodas, Jawa Barat. Bakda rangkaian acara itu, sejumlah personel SAR Hidayatullah langsung bergerak menuju kawasan Merapi untuk melakukan misi kemanusiaan.
Sebagaimana diketahui, status siaga (Level III) Gunung Merapi ditetapkan sejak 5 November 2020.
Dalam laporan aktivitas Gunung Merapi tanggal 6-12 November 2020, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan, pada pekan ini kegempaan Gunung Merapi tercatat 244 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 2.189 kali gempa Fase Banyak (MP), 9 kali gempa Low Frekuensi (LF), 385 kali gempa Guguran (RF), 403 kali gempa Hembusan (DG), dan 6 kali gempa Tektonik (TT). Intensitas kegempaan pada tersebut lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.
“Pemerintah Kabupaten Sleman, Kabupaten Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten agar mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan upaya mitigasi bencana akibat letusan Gunung Merapi yang bisa terjadi setiap saat,” rekomendasi BPPTKG.* (SKR/AM)