AdvertisementAdvertisement

Tegaknya Peradaban Dimulai dari Membangun Mindset

Content Partner

BOYOLALI (Hidayatullah.or.id) – Anggota Dewan Mudzakarah Hidayatullah, Ust Suharsono, mengatakan tegaknya peradaban harus dimulai dengan membangun kebiasaan berfikir atau mindset.

“Sebab, dengan mindset yang benar dan unggul, umat ini akan menemukan izzah, yang pada akhirnya akan memuaskan kenikmatan material, intelektual dan terakhir adalah kenikmatan spritualitas yang tinggi,” katanya dalam acara Silaturahim Dai di Masjid An Nursawitri, Boyolali, Jawa Tengah, Ahad, 6 Muharram 1440 H
(16/9/18).

Kegiatan ini terlaksana kolaborasi Hidayatullah Jawa Tengah, Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah Jawa Tengah dan Takmir Masjid An Nursawitri Boyolali.

Lebih lanjut, Ust Suharsono memberikan penekanan kepada para dai yang hadir dalam kesempatan silaturahim ini bahwa Hidayatullah sejak awal oleh pendirinya sudah memasang “target tinggi” terhadap organisasi ini.

“Karena pendiri gerakan ini sudah mempunyai kedirian yang kokoh dan unggul,” imbuhnya.

Dengan kedirian yang kokoh, unggul dan transformatif itulah, pendiri Hidayatullah almarhum Abdullah Said pernah mengatakan Hidayatullah hadir dengan coraknya yang khas sehingga tidak sekadar hadir menambah jumlah firqah (kelompok) dalam Islam semata. Tapi hadir dengan semangat mempersatukan dan merangkul segenap elemen umat.

“Pernyataan almarhum itu justru tersampaikan disaat awal-awal perlangkahan Hidayatullah yang belum ada wujud nyata seperti sekarang ini,” jelas Ust. Suharsono.

Suharsono menggugah nalar dan semangat intelektual para dai untuk membangun mindset sesuai dengan ajaran Islam.

“Sebagai dai, lucu kalau tidak cerdas. Sebab, dai adalah penyampai, pelanjut dan pemberi pencerahan di tengah-tengah umat,” tegas beliau.

“Lha, kalau dainya tidak cerdas, bagaimana dapat hadir untuk mentransfer nilai-nilai peradaban yang tinggi ini di tengah-tengah umat,” tambah beliau.

Sebab, lajutnya, bagi sebagian masyarakat level menengah ke atas yang sudah hidup mapan akan menemui dua kendala dalam hidupnya. Dua masalah itulah yang harusnya para dai Hidayatullah ini hadir dan mengisinya.

Dua masalah yang membelit umat menengah ke atas, jika mampu di-manage oleh para penyulug agama ini maka kalangan elit di negeri ini akan mudah untuk dirangkul. Pada akhirnya akan melahirkan percepatan-percepatan gerak langkah dakwah ditengah-tengah umat.

Olehnya itu, sambung beliau, saatnya tampilkan sosok-sosok intelektual Hidayatullah untuk memberikan transformasi kepada kalangan menengah atas. Sebab, sampai kapan pun, mereka akan tetap haus akan dua hal diatas yakni kekeringan nilai-nilai Spritual dan Intelektual.

“Jadi, mulai saat ini, asah kader-kader ini di dalam halaqah-halaqah untuk memberikan kesempatan latihan menyampaikan apa yang sudah dirasakan selama bergabung dan sejauh mana pemahaman tentang manhaj Sistematika Wahyu ini,” ujarnya.

Karena, lanjut beliau, “tingginya nilai suatu peradaban tidak akan dinikmati jikalau tidak ada yang menyampaikan. Apalagi dapat disampaikan secara massif dengan narasi pembawanya sangat baik dan ikhlas”.

Suharsono mengatakan, karena dengan keikhlasan dalam penyampaian itulah yang menjadi modal awal generasi awal Hidayatullah ini dibergerak. Sebab dengan keikhlasan yang tulus akan lebih mudah diterima jauh dilubuk hati orang yang kita dakwahi.

“Banyak contoh di Hidayatullah ini yang sudah membuktikan. Sebab, yang langsung memberikan pemahaman dan masuk dalam hati mad’u-mad’u kita itu Allah SWT. Itulah yang membuat banyak keajaiban-keajaiban yang sudah dibuktikan dalam perjalanan panjang Hidayatullah hingga hari ini”, gugah penulis buku Islam dan Transformasi Sosial ini.

Sementara itu Ketua DPW Hidayatullah Jateng, Ust. Ahmad Suwarno, M.PI dalam kesempatan yang sama dihadapan peserta Silaturahim Dai Hidayatullah Boyolali mengajak hadirin untuk terus mengembangkan kapasitas diri baik intelektual, emosional dan terlebih lagi spiritual.

“Biasakan berbuat baik. Sering-seringlah bersama orang-orang baik dan teruslah belajar. Semoga Kita akan menjadi orang baik,” tutup Suwarno.*/Muhammad Yusran Yauma

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

“Sa Terharu, Sa Dapat Bantuan”, Simpul Sinergi Hangatkan Hati Mualaf Suku Marind

MERAUKE (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah rimba Papua Selatan, suasana haru bercampur bahagia menyelimuti Distrik Malind, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img