BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Segenap kader, pengurus, jamaah, dan simpatisan Hidayatullah berlomba-lomba dalam berinfaq pada bulan suci Ramadhan 1442H.
Fenomena menggembirakan ini terlihat saat digelarnya lelang jilid dua sebagai kelanjutan Gerakan Nasional Infaq Pembangunan (GNIP) Masjid Ar-Riyadh Kampus Hidayatullah UmmulQura.
Pada acara lelang jilid pertama beberapa hari lalu, saat peluncuran GNIP, 20 Ramadhan (02/05/2021), panitia sukses mengumpulkan dana komitmen sebanyak lebih dari Rp 1 miliar.
Hidayatullah pun memanfaatkan momentum Ramadhan untuk kembali menggelar GNIP Masjid Ar-Riyadh jilid dua pada 27 Ramadhan 1442 H, Ahad (09/05/2021).
Para jamaah Hidayatullah serta para kader yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia tampak saling berlomba untuk mengumpulkan dana. Tidak berlama-lama, dana komitmen pada Ahad itu tercatat mencapai lebih dari Rp 1 milyar (di luar komitmen sebelumnya).
“Dari cabang Berau Rp 100 juta, dari Mushida Rp 143 juta,” ujar Ustadz Zainuddin Musaddad selaku koordinator GNIP, saat membacakan komentar-komentar di channel YouTube LPPH Gunung Tembak yang ditayangkan pada sebuah layar di lokasi acara.
Tentu banyak nama institusi maupun personal lainnya yang tercatat pada kolom komentar tersebut dengan angka infaq berbeda-beda.
“Bukan tentang nilainya, tapi ini ada contoh yang diajarkan untuk anak (generasi, red),” sambung Ustadz Zainuddin Musaddad ketika membacakan salah satu amplop yang mencantumkan seluruh nama anggota keluarga pemberi dana infaq tersebut.
Acara yang bertempat di Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak, Balikpapan, Kalimantan Timur, itu dihadiri langsung oleh Pemimpin Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad.
Hadir pula Ketua Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan Ustadz Hamzah Akbar serta ratusan jamaah shalat subuh secara berjarak. Tampak ribuan hadir secara online yang menyaksikan via Youtube.
Meski lelang dana ini ditujukan secara nasional, namun ternyata kader-kader Hidayatullah yang tersebar di mancanegara pun tidak mau ketinggalan.
Dalam momentum yang sakral ini, tampak “hadir” berinfaq santri-santri Hidayatullah yang belajar antara lain di Sudan, Turki, dan Malaysia. Tak berlebihan kiranya kalau Ustadz Zainuddin menyebutnya “Gerakan Internasional”.
Ustadz Hamzah Akbar menjelaskan, target dalam waktu dekat, dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian pembangunan Masjid Ar-Riyadh sebesar Rp 3 miliar.
Dana tersebut akan dialokasikan untuk penyelesaian lantai pertama masjid yang biasa ditempati shalat oleh para jamaah. Sedangkan total dana yang dibutuhkan untuk penyelesaian sepenuhnya Masjid Ar-Riyadh adalah sebanyak Rp 43 miliar.
Berdasarkan catatan dari panitia pembangunan, hingga Ahad (11/05/2021) siang waktu Balikpapan (WITA), dana pembangunan Masjid Ar-Riyadh yang telah masuk ke panitia sebesar lebih dari Rp 1,5 miliar baik tunai maupun via transfer.
Sedangkan total dana komitmen infaq yang tercatat sebesar Rp 2,1 miliar lebih.* (Asrijal/Media Center UmmulQura Hidayatullah)