AdvertisementAdvertisement

Kader Senior Hidayatullah Raih Kaltim Education Award 2013

Content Partner

Salah seorang dai senior Pesantren Hidayatullah, Ustadz Abdul Qadir Jailani meraih anugerah Kaltim Education Award 2013 yang digelar Dewan Pendidikan dan Dinas Pendidikan serta Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kaltim, di Gedung Serbaguna GOR Sempaja Samarinda Jl KH. Wahid Hasyim Samarinda, Rabu malam (8/5/2013) lalu.

Ketua Dewan Pendidikan Kaltim, Dr. Bohari Yusuf mengatakan, tujuan diselengga-rakannya kegiatan ini murni untuk memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder pendidikan. Mulai dari murid, guru, sekolah bupati/walikota dan tokoh yang diangap berprestasi dan berkontribusi memajukan dunia pendidikan Kaltim.

“Kalau dunia olahraga dan kesenian sudah biasa mengadakan malam award seperti ini, lain halnya bagi dunia akademik yang jarang tersentuh hal – hal tersebut. Untuk itu sebagai wujud kepedulian kami terha-dap dunia pendididkan maka digelarlah acara ini. Semuanya  murni penilaian berdasarkan akademik,” kata Bohari seperti dikutip dari LKBN Antara.

Acara malam penganugerahan pendidikan tersebut memberikan 25 kategori peng-hargaan kepada sejumlah tokoh. Tiga penghargaan diberikan kepada tokoh pendidikan di Kaltim. Para nominator peng-hargaaan berasal dari semua daerah di Kaltim. Semua penerima award mendapatkan uang, piala, dan piagam. Kecuali bupati dan perusahaan.

Bohari melanjutkan, pihaknya telah menyurati dinas pendidikan kabupaten/kota dari sebulan yang lalu. Untuk mengajukan siapa yang menurut mereka pantas menerima penghargaan tersebut, dari seluruh kabupaten/kota mengirimkan tiga nama ke provinsi yang kemudian diseleksi tim Juri dari akademisi Unmul sebagai pemenang.

Adapun penghargaan kepada tokoh pendidikan Kaltim diberikan kepada Tjutjup Suparna, mantan walikota BalikPapan, KH Abdul Kadir Jaelani yang disebut sebagai pimpinan Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan dan KH Hamri Has Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltim. Demikian dilansir media lokal Koran Kaltim

Undangan khusus yang hadir pada malam penganugerahan diantaranya adalah Direktur Malaysia Education Promotion Center dari Kedutaan besar Malaysia, Timbalan Rektor University Putra Malaysia, University Sabah, Gubernur Kaltim, Bupati Kukar, Bupati Kubar, Bupati Nunukan, Ketua DPRD Kaltim dan sejumlah kepala SKPD. Bupati Kukar Rita Widyasari menerima penghargaan sebagai Bupati Peduli Pendidikan. Sebanyak 75 orang atau lembaga masuk nominasi Kaltim Education Award (KEA) ini.

Bohari yang juga Ketua Dewan Pendidikan Kaltim ini melanjutkan, penghargaan yang akan diberikan untuk para nominator yang tidak meraih juara pertama itu adalah uang sebesar kisaran Rp4 juta hingga Rp5 juta per orang atau per lembaga.

Selain itu, nominator juga mendapat fasilitas perjalanan mulai dari daerah masing-masing hingga sampai di Samarinda, termasuk mendapat fasilitas menginap di hotel.

Sedangkan para juara pertama selain mendapat fasilitas yang sama juga mendapat uang pembinaan lebih besar, piagam penghargaa, dan piala dari Gubernur Kaltim, kecuali untuk kategori bupati atau wali kota yang tidak mendapat uang pembinaan.

Menurutnya, 75 nominator itu untuk mendapatkan juara pertama dalam 25 kategori. Masing-masing kategori terdapat tiga nominator.

Selain itu, ada pula tiga tokoh di Kaltim yang sangat peduli terhadap peningkatan pendidikan sehingga mereka masuk dalam nominasi untuk mendapatkan penghargaan berupa Awang Faroek Education Achievment Award.

Tiga tokoh itu, kata Bohari, adalah H Tjutjup Suparna dari Balikpapan, KH Abdul Qadir Jailani dari Balikpapan, dan KH Hamri Haz dari Samarinda.

Bohari merinci, 25 kategori itu adalah kategori peserta didik jenjang SD atau MI, kategori peserta didik jenjang SMP atau MTs, kategori peserta didik jenjang SMA/MA, kategori peserta didik jenjang SMK.

Kategori pendidik jenjang TK atau RA, kategori pendidik jenjang SD atau MI, kategori pendidik jenjang SMP atau MTs, kategori pendidik jenjang SMA atau MA, kategori pendidik jenjang SMK, dan kategori pendidik berdedikasi.

Kategori satuan pendidikan jenjang TK, kategori satuan pendidikan jenjang SMP, kategori satuan pendidikan jenjang SMA, kategori satuan pendidikan jenjang SMK, kategori lembaga Taman Pendidikan Al-Quran.

Kategori pengawas sekolah, kategori komite sekolah, kategori pers peduli pendidikan, kategori tutor pendidikan nonformal, kategori pengelola pendidikan nonformal, kategori perusahaan swasta, kategori tokoh masyarakat, kategori yayasan pendidikan, dan kategori bupati atau wali kota peduli pendidikan.(ant/kp/hio)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Maksiat Korupsi dan Refleksi Ramadhan untuk Penyucian Jiwa Bangsa

KORUPSI adalah luka menganga dalam tubuh bangsa, sebuah maksiat yang tidak hanya merugikan individu, tetapi juga umat, bangsa, dan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img