Masyarakat Kalimantan Timur berbangga dengan keberhasilannya memecahkan rekor sejarah dunia dengan pengibaran Bendera Merah Putih sepanjang 1000M2 di Pantai Lamaru, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (21/05/2013) kemarin.
Ribuan pelajar dan warga Balikpapan, Kalimantan Timur, memadati Pantai Lamaru. Mereka menyaksikan berkibarnya bendera merah putih berukuran raksasa yang disangga menara bambu setinggi 53 meter.
Kegiatan bertema “Berkibarlah Benderaku 1.000 M2” ini digagas oleh SAR Hidayatullah, dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional, dan sekaligus menorehkan rekor dunia yang dicatat Record Holders Republic.
Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak juga turut menyaksikannya. Sejumlah pihak ikut mendukung, antara lain Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim, Basarnas Balikpapan, Palang Merah Indonesia, Pramuka, Saka Bhayangkara, Gafatar, Slankers, pondok pesantren, kelompok tani dan nelayan, UKM, pencinta alam, PMR, dan OSIS.
Sepanjang acara, dilantunkan lagu-lagu perjuangan dan kelompok pramuka yang juga menampilkan tontonan menarik. Proses pengerjaan menara pioneering sebagai tempat pengibaran ini berlangsung 10 hari, dan menghabiskan 1.200 batang bambu. Batang-batang bambu ini tidak dipaku, tetapi ditali dengan sistem ikat yang menghabiskan dua ton tali. Sekitar 350 orang dilibatkan.
Kegiatan ini juga untuk memecahkan rekor dunia menara pioneering yang sebelumnya dipegang Amerika dengan ketinggian 40 meter dan waktu pengerjaan 15 hari.
“Rekor yang tercatat di Record Holders Republic (Inggris) ini, skalanya dunia,” ujar Syaharudin, Ketua Bidang Diklat SAR Hidayatullah, di sela-sela acara.
Namun, proses pengibaran tidak bisa lama, hanya beberapa menit, karena dikhawatirkan menara bambu dapat roboh akibat dorongan angin yang menerpa bendera raksasa itu.
“Mengibarkan bendera merah putih di sini, bukan hanya kebanggaan rakyat Kaltim, tapi juga kebanggaan rakyat Indonesia,” kata Awang.
Pengibaran bendera untuk ciptakan rekor dunia ini dinisiatori oleh SAR Nasional Hidayatullah yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah Provinsi Kaltim, sejumlah lembaga dan instansi, dan tokoh lokal setempat. Pengibaran itu juga digelar dalam rangka menyonsgosng acara Silaturrahmi Nasional (Silatnas) dan Milad ke-40 Hidayatullah yang akan digelar di Balikpapan Juni mendatang.
Sementara, H.M. Jos Soetomo selaku pemilik Pantai Lamaru memberikan apresiasi dengan menyatakan sangat mendukung acara ini.
“Mudah-mudahan dengan acara ini, menjadi awal kebangkitan, tidak hanya di Kaltim tapi juga bangsa Indonesia. Pancasila kita jalankan, bhinneka tunggal ika kita tegakkan sesuai ukhuwah Islamiyah” ujar Jos Soetomo saat melakukan sidak sekaligus pengarahan di lokasi Pantai Lamaru.
Ia mengatakan, sejarah Merah Putih adalah heroisme perlawanan melawan penjajah yang kemudian spirit itu tertancap kokoh dari Sabang sampai Merauke.
Hal itu, kata Soetomo, tidak bisa terlupakan sampai kapanpun, sebab perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia dilalui dengan kucuran darah, balutan luka bahkan harus meregang nyawa demi tegaknya merah putih berkibar di bumi pertiwi Indonedia.
“Bendera tidak hanya simbol negara tapi juga sebagai lambang kemenangan dan kejayaan,” tandasnya. (ybh/hio)