SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Kampus Utama Pondok Pesantren Hidayatullah (PPH) Surabaya menjadi tuan rumah gelaran Musyawarah Khusus Yayasan Kampus Induk dan Utama Hidayatullah yang diikuti oleh unsur organisasi, pembina, dan pengurus pada Kamis-Ahad, 3-5 Sya’ban 1444 H/ 23-26 Februari 2023.
Tema yang diangkat dalam Musyawarah Khusus ini adalah “Konsolidasi Jati Diri, Organisasi, dan Wawasan Menuju Standardisasi, Sentralisasi dan Integrasi Sistemik Kampus Induk dan Utama.”
Kampus induk merupakan kampus pioner Hidayatulah yang berada di Balikpapan. Adapun kampus utama adalah kampus yang menjadi basis penyebaran Hidayatullah di berbagai wilayah di Indonesia dengan ketentuan syarat tertentu, mulai dari jumlah lembaga pendidikan yang dimiliki, jumlah santri, dan seterusnya. Kampus ini berjumlah tujuh, yaitu; kampus Hidayatullah Surabaya, Medan, Depok, Makassar, Medan, Batam, timika.
Dalam Musyawarah Khusus ini, pengurus membahas berbagai hal terkait dengan konsolidasi jati diri organisasi, serta wawasan menuju standarisasi, sentralisasi, dan integrasi sistemik kampus induk dan utama.
Pada sambutannya dalam pembukaan musyawarah, Ketua Pelaksana, Ust. Muhammad Syakir, mengatakan bahwa konsolidasi jati diri organisasi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan agar Yayasan Hidayatullah dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang positif bagi masyarakat.
“Hal ini juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan yang diberikan oleh lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Hidayatullah,” tegasnya.
Selama tiga hari berlangsung, Musyawarah Khusus ini diisi dengan presentasi, diskusi, dan pertukaran gagasan antar pengurus dari berbagai lembaga pendidikan.
Beberapa topik yang dibahas dalam Musyawarah Khusus ini antara lain tentang standardisasi kurikulum, integrasi sistem informasi, pengembangan sumber daya manusia, dan peningkatan kualitas pelayanan.*/Robinsah