SENYUM lebar tak lepas dari wajah Ustaz Giro Amrullah saat mengenang momen tak terduga yang mengubah hidupnya. Di tengah kesibukannya mengajar di Pesantren Hidayatullah Kendari, ia menerima telepon yang mengabarkan bahwa dirinya terpilih untuk mengikuti program umroh dai dari Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH).
“Rasanya seperti mimpi,” ungkapnya dengan mata berbinar kepada Imam Nawawi, Humas BMH Pusat, dalam sesi podcast BMH TV.
“Kaget, sekaligus bersyukur. Ini benar-benar hadiah luar biasa,” ungkapnya pada Sabtu, 26 Shafar 1446 (31/8/2024)
Perjalanan hidup Ustaz Giro memang penuh kejutan. Lahir di Jember, ia kemudian dibawa orang tuanya ke Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, untuk mengikuti program transmigrasi.
Di sanalah, saat SMA, ia berkenalan dengan Pesantren Hidayatullah Kendari dan jatuh cinta pada suasana ibadah yang khusyuk, terutama shalat Tahajjud yang rutin dilaksanakan setiap malam.
Pengalaman itu menuntunnya untuk mendalami ilmu agama dan akhirnya memilih jalan dakwah.
Baginya, dakwah bukan sekadar menyampaikan pesan, tapi juga tentang memahami dan menghargai setiap individu yang didakwahi. “Butuh kearifan dan kebijaksanaan,” ujarnya bijak.
“Dakwah itu mengajak dengan hati,” tegasnya memberi tekanan.
Kini, Ustaz Giro akan menunaikan ibadah umroh, sebuah perjalanan spiritual yang ia impikan sejak lama. Kesempatan ini bukan hanya hadiah atas dedikasinya dalam berdakwah, tapi juga pengingat akan keajaiban hidup dan kuasa Allah SWT.
“Saya akan membawa doa dari seluruh santri dan masyarakat Konawe Selatan, Kendari dan seluruh donatur BMH,” ungkapnya penuh semangat.
“Semoga perjalanan ini semakin menguatkan iman dan semangat saya dalam berdakwah,” sambungnya.*/Herim