SUMENEP (Hidayatullah.or.id) — Pulau Sabuntan, sebuah permata kecil di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, menjadi tempat tumbuhnya harapan baru bagi komunitas Suku Bajoe. Di tengah terpaan angin laut yang menjadi ciri khas kepulauan terluar, pembangunan Pondok Pesantren Rahmatul Ulum terus berprogres.
Hingga November 2024, progres pembangunan telah mencapai 55%, dengan para pekerja kini tengah fokus pada pemasangan genteng—langkah untuk melindungi struktur utama dari cuaca ekstrem khas daerah tersebut.
Kehadiran pesantren ini menjadi simbol transformasi sosial dan spiritual bagi masyarakat lokal yang selama ini minim fasilitas pendidikan, terutama pendidikan berbasis agama. Pesantren Rahmatul Ulum diharapkan dapat menjadi titik balik dalam kehidupan Suku Bajoe, membangun generasi yang tidak hanya cerdas dalam ilmu, tetapi juga kuat dalam keimanan.
“Alhamdulillah, dukungan dari donatur melalui BMH sangat berarti bagi kami. Meskipun kami berada di kepulauan terluar, perhatian umat tetap sampai ke sini,” ungkap Ustadz Sumardi, pengasuh Pondok Pesantren Rahmatul Ulum, seperti dalam keterangan diterima media ini, Selasa, 24 Jumadil Awal 1446 (26/11/2024).
Pembangunan Pesantren Rahmatul Ulum tidak terlepas dari dukungan zakat, infak, dan sedekah yang dihimpun oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH).
Imam Muslim, Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Jawa Timur, menekankan pentingnya peran instrumen keuangan Islam ini sebagai jembatan sosial yang menghubungkan kepedulian umat dengan kebutuhan masyarakat di pelosok negeri.
“Pesantren Rahmatul Ulum adalah bentuk komitmen BMH untuk mendukung pengembangan pendidikan di wilayah terpencil. Kami berharap kehadiran pesantren ini mampu mencetak generasi muda yang berakhlak mulia dan menjadi pelita kebaikan di pulau-pulau terluar,” jelas Muslim.
Zakat, infak, dan sedekah menjadi instrumen pemberdayaan masyarakat. Dalam konteks Pulau Sabuntan, ketiga elemen ini telah menjelma menjadi jembatan yang memungkinkan anak-anak Suku Bajoe meraih pendidikan berkualitas yang sebelumnya nyaris tak terjangkau.
Pesantren Rahmatul Ulum diharapkan menjadi pusat pendidikan dan juga pusat peradaban yang membawa nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan sehari-hari komunitas lokal.
“Dengan wujud nyata dari kepedulian umat Islam, pesantren ini menjadi jembatan menuju perbaikan hidup yang lebih mulia, baik di dunia maupun akhirat,” ujar Muslim menutup pembicaraan.*/Herim