LEBAK (Hidayatullah.or.id) — Senin, 23 Jumadil Awal 1446 (25/11/2024), menjadi momen bersejarah bagi Pondok Pesantren Al-Hidayah di Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Pesantren yang sebelumnya menghadapi kendala serius terkait akses air bersih kini telah memiliki solusi yang nyata, yaitu sumur bor baru yang diinisiasi oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Banten.
Kehadiran sumur ini menjadi tonggak penting dalam mendukung kehidupan santri dan proses pendidikan di wilayah pelosok ini.
Selama bertahun-tahun, santri yang sebagian besar berasal dari keluarga kurang mampu harus berjalan jauh ke sungai untuk mendapatkan air. Situasi ini cukup menyulitkan aktivitas sehari-hari mereka dan turut memengaruhi kualitas kehidupan mereka, terutama pada musim kemarau. Namun, kondisi tersebut berubah berkat bantuan dari donatur melalui Laznas BMH Banten.
“Alhamdulillah, dengan adanya sumur bor ini, masalah air bersih di pesantren kami sudah teratasi,” ujar Ustadz Hidayatullah, pengurus Pesantren Al-Hidayah, seperti dalam keterangan diterima media ini, Selasa, 24 Jumadil Awal 1446 (26/11/2024).
Salah satu santri, Ikmal Apdila Alawi, turut mengungkapkan kegembiraannya. “Sekarang sudah mudah airnya, dulu mah susah dan jauh harus ke sungai,” katanya penuh antusias.
Kementerian Agama (Kemenag) turut mengapresiasi langkah strategis ini. Yahya Ependi, penyuluh agama dari KUA Kecamatan Cihara, menyatakan, “Kemenag sangat mendukung dan mengapresiasi langkah Laznas BMH Banten. Dengan memberikan bantuan sumur bor untuk pesantren di daerah pelosok dan terpencil, Laznas BMH telah memberikan kontribusi yang sangat berarti bagi dunia pendidikan agama.”
Langkah ini bukan sekadar pemenuhan kebutuhan material, melainkan juga bentuk nyata dari kepedulian terhadap kemanusiaan. Air bersih merupakan hak dasar yang mendukung kualitas hidup dan pembelajaran.
Dengan tersedianya akses air bersih, para santri dapat lebih fokus dalam menuntut ilmu, tanpa terganggu oleh tantangan memenuhi kebutuhan mendasar mereka.
Roni Hayani, Kepala Divisi Program dan Pemberdayaan BMH Banten, menegaskan pentingnya peran zakat, infak, dan sedekah dalam transformasi sosial. “Kita semua bahagia, dan inilah wujud strategis dari dampak zakat, infak, dan sedekah yang BMH kelola untuk masyarakat,” jelasnya.
Roni berharap dengan adanya sumur bor ini, Pesantren Al-Hidayah tidak hanya memiliki sumber air bersih, tetapi juga semangat dan harapan baru untuk terus mencetak generasi unggul yang berkontribusi bagi masyarakat.*/Herim