AdvertisementAdvertisement

Dakwah Fardiyah sebagai Pilar Kembangkan Kebermanfaatan pada Umat

Content Partner

SEMARANG (Hidayatullah.or.id) — Ketua Bidang Dakwah dan Pelayanan Ummat Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah Drs. Nursyamsa Hadis mengatakan dakwah fardiyah adalah pilar utama dalam mengembangkan keimanan dan kebermanfaatan pada umat. Karenananya, setiap muslim apalagi bagi kader Hidayatullah hendaknya terus berkontribusi dan mengembangkan dakwah fardiyah untuk kemajuan umat.

“Dakwah fardiyah sekarang ini merupakan tuntutan bagi kita karena merupakan pendekatan yang sangat penting dalam menyebarkan nilai-nilai Islam secara lebih kolektif, apalagi dengan kehadiran teknologi yang memungkinkan ajakan kebaikan ini dapat menyentuh semua lapisan,” katanya, saat membuka Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) DPW Hidayatullah Jawa Tengah beberapa waktu lalu yang ditulis pada Selasa, 24 Muharam 1446 (29/7/2024).

Nursyamsa menjelaskan setiap muslim memiliki kewajiban dalam dakwah fardiyah untuk menyampaikan ajakan kebaikan dan keselamatan serta menyebarkan pesan-pesan Islam kepada individu secara langsung, baik melalui percakapan pribadi, pertemuan tatap muka, maupun melalui komunikasi digital seperti saat ini lewat media sosial.

Pendekatan ini, terangnya, bertujuan untuk membangun hubungan yang kuat antara dai (pendakwah) dan mad’u (orang yang didakwahi), sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan lebih baik dan efektif.

Disamping itu, seorang dai harus selalu menjadikan setiap momentum sebagai tempat belajar dan memetik hikmah termasuk dalam mengenal objek dakwah.

Dai harus mengenal mad’u secara baik, memahami karakteristik, kebutuhan, dan permasalahan yang dihadapinya. Dengan cara ini, terang Nusyamsa, dai dapat menyampaikan pesan yang relevan dan sesuai dengan konteks kehidupan mad’u.

Nursyamsa menyampaikan bahwa proses belajar yang menyeluruh adalah kunci untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. “Ilmu itu dihafal lalu dipahami, diamalkan, dipikirkan, serta dievaluasi,” ujarnya.

Ia menggarisbawahi, sebagai pelaku dakwah, kita dituntut untuk memahami dan mengamalkan ilmu agar dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat.

Menjadi Pribadi Bermanfaat

Lebih jauh menurut Nursyamsa, hadits “Khoirunnas anfauhum linnas” yang berarti “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya” harus menjadi pegangan dalam dakwah. Ia pun mengajak untuk berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat dan memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

Dakwah dengan pendekatan yang baik dan penuh kasih sayang menjadi salah satu pesan penting dari Ustadz Nursyamsa. Ia menekankan bahwa silaturrahmi dalam dakwah akan lebih efektif dan menyentuh hati.

Dengan silaturrahmi, jelasnya, hubungan yang harmonis dan saling memahami dapat terjalin dengan baik, sehingga pesan dakwah dapat tersampaikan dengan lebih mendalam dan diterima dengan hati yang terbuka.

Masih dalam arahannya, Ustadz Nursyamsa memberikan penekanan khusus kepada para senior untuk lebih fokus pada dakwah fardiyah atau silaturrahim. Dakwah fardiyah yang dilakukan dengan intensitas dan komitmen tinggi akan memberikan hasil yang lebih optimal dalam membina umat.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan dengan teman-teman lama, karena “Lebih mudah mencari teman baru daripada merawat teman lama, jadi merawat hubungan yang sudah ada adalah bagian penting dari dakwah yang efektif,” terangnya.

Arahan pembukaan rapat monitoring dan evaluasi ini diakhiri dengan doa bersama dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dakwah dan pengabdian kepada umat.*/Eviq Erwiandy

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Tuan Rumah Rakerwil Sultra, Wakil Bupati Konut Dukung Komitmen Gerakan Hidayatullah

KONAWE UTARA (Hidayatullah.or.id) – Daerahnya ketempatan menjadi tuan rumah helatan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) ke-V Hidayatullah Sulawesi Tenggara (Sultra),...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img