
JAYAPURA (Hidayatullah.or.id) — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua, KH. Syaiful Islam Alpayage, menjadi Khatib Idul Adha di Pondok Pesantren Hidayatullah Japapura, Jalan Kelapa Dua, Entrop, Holtekamp, Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Senin, 10 Dzulhijah 1445 (17/6/2024).
Dalam khutbahnya yang menggugah dan tanpa teks tersebut, ulama kelahiran Desa Silimo, Yahukimo, Papua Pegunungan, ini menekankan tiga pesan yaitu pentingnya iman dan takwa sebagai bekal dalam mengarungi perjalanan yang panjang.
Ia juga menyampaikan pentingnya menjaga karunia umur dan rizki untuk mengabdi kepada Allah dan keutamaan kita berbakti kepada kedua orangtua baik yang masih hidup atau sudah meninggal.
Ustadz Syaiful Islam lantas menukilkan sabda Rasulullah Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam yang menitipkan pesan kepada umat Islam untuk menjaga empat perkara.
Pesan empat perkara dari Nabi itu sebagaimana dalam hadist dari Abu Dzar Al Ghifari yang termaktub dalam kitab Nashaihul ‘Ibad karya Syekh Muhammad bin Umar Nawawi al-Bantani, bahwa:
يَا أَبَا ذَرٍّ، جَدِّدِ السَّفِيْنَةَ فَإِنَّ اْلبَحْرَ عَمِيْقٌ، وَخُذِ الزَّادَ كَامِلاً فَإِنَّ السَّفَرَ بَعِيْدٌ، وَخَفِّفِ اْلحِمْلَ فَإِنَّ العَقَبَةُ كَئُوْدٌ، وَأَخْلِصِ اْلعَمَلَ فَإِنَّ النَاقَدَ بَصِيْرٌ
“Wahai Abu Dzar, perbaharuilah kapalmu karena laut itu dalam; ambilah bekal yang cukup karena perjalanannya jauh; ringankan beban bawaan karena lereng bukit sulit dilalui, dan ikhlaslah beramal karena Allah Maha Teliti”
“Begitu hebatnya Rasulullah memberikan bahasa bahasa majasi kepada Abu Dzar. Jasad kita ini adalah titipan yang sangat mulia dari Allah Ta’ala, jasad kita bagaikan perahu dan di dalam perahu ini ada amanah yang besar yaitu iman yang dititipkan oleh Allah,” katanya, seperti dilansir laman hidayatullahpapua.or.id.
Ustadz Syaiful Islam menjelaskan, orang orang beriman akan selalu diuji dengan berbagai problematika dalam kehidupan ini agar mereka berlomba lomba melakukan kebaikan dalam rangka ibadah kepada Allah.

“Dan dunia ini memang diciptakan oleh Allah Ta’ala penuh dengan ujian dan tantangan,” katanya seraya mengutip lafaz Al Qur’an surah Al Mulk ayat 2:
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”
“Hidup ujian dari Allah. Matipun ujian dari Allah. Kaya ujian dari Allah. Miskin ujian dari Allah. Sehat ujian dari Allah. Sakit ujian dari Allah. Orang ‘alim ujian dari Allah. Orang bodoh ujian dari Allah. Semuanya ujian dari Allah Subhanahu Wata’ala,” terangnya dengan suara bergetar.
Adapun sikap seorang muslim dalam mengadapi ujian dan tantangan, terang Syaiful Islam, adalah dengan menjadikan Allah Ta’ala sebagai tujuan utama sehingga ia tak goyah sedikitpun.
“Menghadapi kehidupan yang penuh dengan ujian dan tantangan ini, tidak pernah goyang iman dan ketakwaan kepada Allah Ta’ala karena sebagai insan yang beriman kepada Rabbul ‘Izzah,” katanya, yang kembali menukil Titah Ilahi dalam Al Qur’an ayat 56 dari surah Az-Zariyat:
وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”
“Segala makhluk yang diciptakan oleh Allah Ta’ala di dunia ini ada funsginya. Fungsi daripada manusia adalah tiada lain kecuali untuk menyembah kepada Allah. Umur amanah dari Allah Subhanahu Wata’ala,” imbuhnnya menerangkan.
Di akhir khutbahnya, Ustadz Syaiful Islam berpesan kepada jamaah shalat Idul Adha di lapangan sepakbola di Pondok Pesantren Hidayatullah Japapura itu untuk selalu menjaga karunia jasad dan usia yang telah Allah Ta’ala berikan dengan melakukan amal kebajikan.
“Sebaik baik manusia adalah manusia yang diberikan umur panjang oleh Allah dan bagus amal perbuatanya. Umur adalah amanah yang sangat penting yang diamanahkan oleh Allah,” katanya.
Usai pelaksanaan ibadah Idul Adha, dilanjutkan kegiatan ramah tamah santap pagi bersama. Hadir mendampingi pada kesempatan tersebut yaitu Ketua DPW Hidayatullah Papua Ust. Musmulyadi dan unsur Dewan Murabbi Wilayah Hidayatullah (DMW) Papua. (ybh/hidayatullah.or.id)