JAKARTA (Hidayatullah.or.id) – Kader muda Hidayatullah didorong agar selalu menjadi pelopor dan terdepan dalam pelayanan umat, dalam karya dan amal shaleh. Terutama sebagai pioner dalam pembinaan dan pendidikan generasi muda.
Demikian disampaikan Ketua Bidang Pelayanan Ummat DPP Hidayatullah Drg. Fathul Adhim, M.KM, saat menerima rombongan pengurus PP Syabab Hidayatullah kala menjenguknya yang tengah menjalani perawatan di Pusat Kanker Nasional Rumah Sakit Dharmais, Jakarta, Selasa (7/03/2018).
“Syabab Hidayatullah harus terdepan dalam pelayanan, karya dan amal. Sekarang masanya Syabab untuk beramal sebaik-baiknya. Tanam kebaikan dari sekarang. Kerahkan segala potensi dimiliki untuk perjuangan Islam,” kata Fathul Adhim.
Ia berpesan, anak muda harus berani melangkah ke depan demi melahirkan suatu karya untuk generasi berikutnya yang dilandasi spirit Islam. Sejalan dengan itu, anak muda pun menurutnya mesti bekerja secara efektif dan terukur.
Dia menceritakan pengalamannya kala masih menjadi mahasiswa di ITS Surabaya, Jawa Timur. Sejak semester 2, sebagai anak muda ketika itu, dirinya sudah berjibaku dengan tugas-tugas mengurus panti asuhan Hidayatullah dan aktif melakukan pembinaan remaja.
Padahal, akunya, dia dan kawan-kawan mudanya saat itu nihil pengalaman. Tapi mereka mantap saja jalan terus. Dengan keuletan, langkah mereka pun diganjar penghargaan dari Departemen Sosial dan apresiasi dari berbagai pihak.
“Modal teman teman berani dan yakin. Yah, kita jalan aja walaupun tidak ada pengalaman. Syabab sekarang harus begitu,” kata Fathul yang juga merupakan perintis berdirinya Laznas BMH ini.
Fathul Adhim mengatakan mainstream gerakan Hidayatullah adalah dakwah dan pendidikan. Karena itu, kata dia, kampus-kampus Hidayatullah merupakan pendukung utama gerakan tersebut.
“Jangan sampai setelah berdiri kampus-kampus, kita sibuknya di dalam saja. Dakwah harus ekspansi keluar supaya semua orang bisa merasakan nikmatnya ‘Hidayatullah’. Syabab (harus) begitu!,” ujarnya.
Didampingi sang istri yang setia membersamai, pada kesempatan tersebut Fathul Adhim menekankan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan harus berorientasi hanya untuk Allah Subhanahu Wata’ala semata. Tidak ada orientasi lain di luar itu.
Dengan demikian, lanjutnya, maka tidak akan ada pekerjaan atau usaha yang sia-sia sebab semua akan tercatat di sisi Allah Ta’aala sebagai amal kebaikan.
Ia pun mendorong Syabab Hidayatullah agar semakin maju dan profesional dalam pengelolaan organisasi. Sistem manajemen dan pendelegasian tugas diantara yang menurutnya perlu selalu dikonsolidasikan.
“Kerjakan yang bisa dikerjakan. Melangkah dan terus jalan mumpung masih muda. Tetap atur ritme kerjanya. Memang berat apalagi kalau baru memulai tapi tidak ada yang sia-sia kalau berkarya untuk Islam,” tandasnya.
Bahkan beliau menantang, dalam jangka waktu 4 tahun Syabab Hidayatullah harus memiliki lokal Rumah Pesantren Mahasiswa Dai sendiri. Bagaimana caranya, ia meminta pengurus Syabab Hidayatullah untuk memikirkannya.
“Harus bisa. Yakin, Insya Allah bisa,” katanya lugas. Kondisi kesehatan beliau kini semakin membaik dan diharapkan dalam waktu dekat kembali pulih seperti sedia kala, Aamiin. (ybh/hio)