RANGKASBITUNG (Hidayatullah.or.id) — Kehadiran Persaudaraan Dai Indonesiia (Posdai) Provinsi Banten resmi dibuka yang pengukuhannya berbarengan dengan acara Wisuda Akbar II Pondok dan Rumah Qur’an Hidayatullah yang digelar di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Ahad, 25 Dzulqaidah 1445 (2/6/2024).
Pengukuhan pengurus Posdai Banten dilakukan oleh Direktur Posdai Pusat, Ust. Abdul Muin yang melantik nama nama berikut sebagai Pengurus Harian Posdai Banten. Mereka adalah Ust. Samhani A. Luyani sebagai Ketua, Ust. Cecep Supriadi sebagai Sekretaris, Ust. Saparto sebagai Bendahara, dan akan dibantu jajaran staf.
Pengukuhan Posdai Banten ini turut disaksikan jajaran Dewan Murabbi Wilayah (DMW) Hidayatullah Banten yaitu Ust. Ahmad Nurdin, Ust. H. Nanang Hananie, MA, dan Ust. H. Dr. Suja’i.
Hadir pula memberikan arahan penguatan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Banten Ust. Ahmad Maghfur Gunawan yang didampingi sejumlah jajarannya serta segenap pengurus DPD Hidayatullah se-Banten.
Dalam keterangannya Direktur Posdai Pusat, Ust. Abdul Muin, menyampaikan bahwa Posdai, sebagai lembaga pendukung yang berfokus pada pengembangan dakwah dan tarbiyah, memegang peranan yang sangat penting.
Karenanya, ia berharap, Posdai Banten memantapkan eksistensinya dengan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjadi penggerak utama dalam program ini, mengingat posisinya yang signifikan sebagai kota penyangga dan barometer tingkat nasional.
Banten, dengan posisinya yang strategis, memiliki peran penting sebagai barometer nasional dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal dakwah dan tarbiyah.
Oleh karena itu, Muin berharap, Posdai Banten kelak akan menjadi pelopor dalam inovasi dan pengembangan program-program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
Untuk mencapai hasil yang maksimal tersebut, jelas dia, Posdai Banten perlu membangun sinergi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan berbagai elemen lainnya.
“Kolaborasi yang baik akan memudahkan dalam implementasi program dan memperluas jangkauan dakwah dan tarbiyah,” ujarnya.
Pentingnya Peran Dai
Dalam pada itu, Muin membeberkan, bahwa dai memiliki peran yang sangat krusial dalam menyampaikan pesan-pesan Islam kepada masyarakat.
Melalui dakwah, terang dia, para dai tidak hanya menyebarkan ajaran agama, tetapi juga berkontribusi dalam pembentukan karakter dan moral masyarakat.
“Di Banten, yang merupakan salah satu wilayah dengan sejarah Islam yang kuat, peran dai menjadi semakin penting,” imbuhnya.
Para dai memiliki tanggung jawab untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan masyarakat melalui ceramah, pengajian, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Kehadiran mereka di tengah masyarakat diharapkan dapat menjadi pencerah dan pembimbing dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam.
Terlebih lagi pada era globalisasi dan informasi yang cepat, tantangan terhadap pemahaman agama semakin kompleks.
Karena itu, menurut Muin, para dai harus mampu menjelaskan ajaran Islam secara komprehensif dan relevan dengan kondisi zaman, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham yang menyimpang.
“Posdai Banten sangat perlu menginisiasi berbagai program pelatihan dan pengembangan untuk para dai. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dai dalam menyampaikan dakwah yang efektif dan tepat sasaran,” tandasnya.
Dia menambahkan Posdai harus memastikan bahwa program dakwah di kawasan berjalan dengan baik, baik melalui derivasi program yang telah dicanangkan melalui Rakernas Posdai maupun lewat improvisasi program insidentil yang relevan dengan kebutuhan daerah yang tidak hanya mencerdaskan tetapi juga menguatkan spiritual umat.
Ekspansi dan Peningkatan Kualitas
Pada kesempatan pengukuhannya, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Banten Ust. Ahmad Maghfur menyampaikan harapannya kepada pengurus Posdai Banten yang baru dilantik. Mereka yang dilantik adalah Ust. Samhani A. Luyani sebagai Ketua, Ust. Cecep Supriadi sebagai Sekretaris, Ust. Saparto sebagai Bendahara.
Ia menargetkan, dengan sinergi baik dengan Posdai dan elemen lainnya, Hidayatullah Banten untuk melakukan ekspansi dalam tiga tahun pertama kepengurusan, dengan tujuan mencetak 3000 hafidz Qur’an.
“Alhamdulillah kini telah berdiri 17 rumah dan majelis Qur’an, kita menargetkan mencetak 3000 hafidz Qur’an,” ujar Ahmad Maghfur.
Tugas selanjutnya, tegas Maghfur, adalah peningkatan kualitas dengan kerjasama dengan Posdai dan Badan Koordinasi Pembinaan Tilawah al Qur’an (BKPTQ) Hidayatullah.
Maghfur yakin dengan sinergi dan kerja sama yang solid, Posdai Banten dapat mencapai tujuannya dalam mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan cinta Al-Qur’an. (ybh/hidayatullah.or.id)