
SIDOARJO (Hidayatullah.or.id) – Hari Santri Nasional bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi menjadi momen reflektif untuk mengingat kembali jejak historis perjuangan para santri dan ulama dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Semangat kebangsaan yang lahir dari pesantren merupakan bagian integral dari perjalanan panjang bangsa ini membangun jati diri dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Manager Unit BMH Sidoarjo, Abdul Karim, menegaskan pentingnya nilai-nilai perjuangan itu untuk terus diwariskan melalui keterlibatan aktif santri dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
“Hari Santri merupakan momentum untuk mengenang peran besar para santri dan ulama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, sekaligus meneladani semangat perjuangan, keikhlasan, dan pengabdian mereka,” ujarnya di sela kegiatan peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Sidoarjo, Ahad, 1 Jumadil Awal 1447 (2/11/2025).
Dalam kesempatan itu, puluhan santri dari Pondok Pesantren Hidayatullah Sidoarjo turut menyemarakkan kegiatan bertajuk Doa Bersama, Mlaku Bareng Santri, dan Festival UMKM yang berlangsung di Parkir Timur GOR Delta Sidoarjo.
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Sidoarjo H. Subandi, S.H., M.Kn., dan dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, antara lain Ketua DPRD Sidoarjo H. Abdilah Nasih, Ketua PCNU Sidoarjo KH. Zainal Abidin, M.Pd., serta Direktur PT Radar Surabaya, Lilik Widyantoro.
Sejak pagi pukul 06.00, para santri dan masyarakat mulai memadati area acara. Suasana kebersamaan tampak hangat ketika Bupati Subandi mengibarkan bendera start sebagai tanda dimulainya kegiatan jalan santai “Mlaku Bareng Santri”. Acara ini menjadi simbol semangat gotong royong dan kekompakan masyarakat dalam memperingati hari yang memiliki nilai historis bagi bangsa.
Abdul Karim sebagai salah satu pendamping rombongan ini menjelaskan bahwa keterlibatan santri Hidayatullah tidak hanya sekadar partisipasi, tetapi merupakan bentuk nyata kontribusi dalam menghidupkan semangat keumatan dan kebangsaan di tengah masyarakat.
Pondok Pesantren Hidayatullah Sidoarjo sendiri merupakan salah satu mitra binaan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sidoarjo, yang selama ini aktif melaksanakan berbagai program sosial dan pemberdayaan umat.
“BMH bersama pesantren terus berupaya menghadirkan manfaat bagi masyarakat luas melalui berbagai program sosial seperti wakaf Al-Qur’an, sumur bor, beras santri, sedekah buka puasa sunnah, hingga pembangunan mushala di pelosok,” tambah Abdul Karim.
Ia juga mengajak para dermawan untuk terus menumbuhkan kepedulian dan partisipasi dalam mendukung program-program tersebut agar kebermanfaatannya semakin luas.
Kegiatan peringatan Hari Santri di Sidoarjo tidak hanya menampilkan semangat keagamaan, tetapi juga menggambarkan sinergi antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan Islam, dan masyarakat dalam memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Melalui momentum ini, semangat perjuangan para santri dan ulama di masa lalu diharapkan terus hidup dalam jiwa generasi muda, menjadi fondasi moral dalam membangun bangsa yang berkeadaban dan berkeadilan.






