AdvertisementAdvertisement

Ramadhan Berlalu Dakwah Tetap Dipacu

Content Partner

BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Ramadhan sudah berlalu. Namun dakwah harus tetap dipacu. Pernyataan ini disampaikan Ustadz Iwan Abdullah, Koordinator bidang dakwah Hidayatullah Gunung Tembak, di hadapan jamaah masjid Ar-Riyadh, Balikpapan, beberapa waktu lalu.

Iwan mengingatkan, kebutuhan umat terhadap dakwah bukan hanya pada Ramadhan saja. Sebagaimana kewajiban berdakwah bagi seorang dai tidak dibatasi selama bulan puasa saja.

Dalam kesempatan yang sama, Iwan juga mengungkap pengalaman dakwah yang ditemuinya pada dai-dai yang berjibaku di medan dakwah. Ia menganggapnya sebagai keunikan dai-dai militan sekaligus kunci sukses juru dakwah.

Pertama, menurut Iwan, jika dai-dai tersebut siap dipimpin, diatur, dan saling bersinergi. Dakwah demikian memungkinkan ada kurikulum dakwah secara sistematis dan terstruktur. Sekaligus memudahkan evaluasi terhadap capaian dakwah yang dikerjakan.

Sikap legowo demikian bisa menghindarkan dakwah tidak menumpuk pada beberapa masjid atau lokasi tertentu. Sebagaimana rela bersinergi akan menjadikan dai-dai tersebut siap ditugaskan berdakwah di mana saja dan kapan saja.

“Tak ada pilih tempat. Karena mereka berdakwah secara terpimpin. Bukan sekadar pergi ceramah atau khutbah sendiri begitu saja,” jelas ustadz yang juga Ketua Yayasan Dakwah Center (YDC) Ulul Albab, Balikpapan.

Dengan kesadaran para dai demikian, diharapkan dakwah juga mencapai hingga daerah pinggiran dan pelosok yang masih minim dakwah. Sebab biasanya masjid yang belum berdaya kesulitan mengakses juru dakwah yang dibutuhkan.

“Alhamdulilah sejak dulu, fokus dakwah kita mengajak dan mencerahkan umat. Sehingga para dai punya komitmen tidak pilih-pilih tempat. Asal tugas langsung berangkat dakwah,” imbuhnya lagi.

Berikutnya, lanjut Iwan, dakwah bisa sukses jika para dai saling mendukung satu dengan lainnya. Hal ini diterapkan dengan adanya kebijakan infak dakwah dari para dai yang bertugas.

Diharapkan, dakwah mandiri bisa menghasilkan dai-dai militan. Selain bisa menjangkau daerah-daerah pinggiran dan pelosok yang ada, mereka juga tidak lagi bergantung kepada santunan yang diberikan oleh tempat mereka berdakwah.

Sebagai laporan, dai-dai Gunung Tembak berhasil melayani kebutuhan dakwah sebanyak 1621 titik atau pertemuan di bulan Ramadhan. Secara keseluruhan ada 103 masjid dan mushalla selama 30 hari tersebut.

“Mewakili masyarakat, pengurus masjid dn mushalla, kami ucapkan jazakumullahu khairan katsiran. Semoga Allah membalas setiap kebaikan para dai,” pungkas Iwan.*/Masykur Suyuthi

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Hidayatullah dan Revitalisasi Peran Muballigh dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

PERAN muballigh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Indonesia sangatlah penting. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, muballigh terus menjadi...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img