MALANG (Hidayatullah.or.id) – Rakornas Pendidikan Integral Hidayatullah yang digelar oleh Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah DPP Hidayatullah telah ditutup pada Kamis, (8/2/2018).
Dengan mengusung tema “Menjadi Sekolah Unggul dengan Sistem Pendidikan Integral Bebasis Tauhid’, Rakornas kali ini bertujuan untuk memperkuat program pendidikan yang selama ini dilakukan di tiap satuan pendidikan di daerah-daerah.
Ketua Dikdasmen DPP Hidayatullah, Amun Rowi M.Pd, mengatakan, pendidikan yang selama ini diterapkan di setiap sekolah yang berada di bawah naungan Dikdasmen DPP Hidayatullah selalu menerapkan pendidikan berbasis Tauhid yang senantiasa mengedepankan aspek agama. Bahkan, setiap pelajaran pun tak lepas dari pembinaan keagamaan.
“Yang dimaksud dengan berbasis tauhid itu mengagungkan nilai dakwah dalam setiap aktivitas. Intinya di sini dalam setiap pelajaran ada nilai agama. Karena untuk masalah akhlak, masalah moralitas, tidak hanya tanggung jawab guru agama, tapi juga semua guru. Bahkan sampai dikenal tagline di sini itu setiap guru pelajaran ya guru agama,” kata Amun.
Dia menjelaskan, Setiap satuan pendidikan di bawah Dikdasmen DPP Hidayatullah juga memiliki beberapa program unggulan yang menjadi andalannya.
Amon menyebutkan seperti di sekolah Ar Rohmah Dau, yang menjadi tempat penyelenggaraan Rakornas kali ini, memiliki progam Tahfidzul Quran. Setiap lulusannya bahkan ditargetkan untuk bisa menghafal hingga 30 juz.
Selain program unggulan tersebut, Amun juga sedang mewacanakan untuk penerapan ekstrakurikuler panahan dalam waktu dekat. Amun menjelaskan, banyak manfaat yang didapatkan dari olahraga bidang panahan tersebut.
“Kita sedang mengembangkan ekstra panahan, karena disamping itu merupakan sunnah, juga melatih tingkat konsentrasi dan fokus siswa. Ada beladiri juga yang mengasah keseimbangan. Konsentrasi dan keseimbangan itu sangat diperlukan dalam keberhasilan di bidang akademik,” ungkapnya.
Selama 3 hari pelaksanaan Rakornas ini, Amun berharap, semua program dan kebijakan dari Dikdasmen dapat dilaksanakan sesuai dengan harapan.
“Harapannya satu, ada motivasi dari teman-teman untuk meningkatkan kualitas mutu sekolah. Kebijakan dari Dikdasmen ini bisa tersampaikan dan dilaksanakan dengan baik,” katanya.
Bertempat di SMP Ar Rohmah Tahfidzul Quran, Dau, kegiatan rutin tahunan kali ini mempertemukan seluruh kepala sekolah yang berada di bawah naungan Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah DPP Hidayatullah.
Tak kurang dari 250 peserta yang hadir pada kegiatan tersebut. Turut hadir pada kegiatan tersebut yakni dari jajaran muspika, Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, MUI, NU dan Muhammadiyah.
Rakornas kali ini membahas seluruh program dari Departemen Pendidikan Dasar dan Menengah yang akan disinkronkan kepada seluruh satuan pendidikan Hidayatullah.
Pendidikan konfrehensif
Sementara itu, Ketua Umum DPP Hidayatullah Nashirul Haq, Lc. MA., yang membuka Rakornas ini menyampaikan, pendidikan integral yang dilakukan oleh Hidayatullah adalah pendidikan yang bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh aspek. Mulai dari aspek spritual hingga kemampuan atau skillnya.
“Jadi ini suatu sistem yang utuh, lengkap, sempurna, konprehensif. Yang memadukan semua nilai-nilai positif yang selama ini sudah menjadi karakter pendidikan Islam itu sendiri. Oleh karenanya pendidikan Hidayatullah ini mengintegrasikan pendidikan mental spiritual, intelektualitasnya, dan psikomotorik atau skill,” kata Nashirul Haq.
Beliau mengungkapkan bahwa Hidayatullah siap menjawab amanat Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 31 ayat 3.
“Tidak sekedar mengajarkan ilmu, tetapi juga tranformasi nilai dan pengamalannya dalam kehidupan,” katanya.
Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 31 ayat 3 mengamanatkan pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan bagi rakyat Indonesia yang meningkatkan keimanan dan ketakawaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Konsep pendidikan integral berbasis tauhid Hidayatullah akan berkontribusi mewujudkan sistem pendidikan yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia sebagaimana cita-cita bangsa yang diamanatkan dalam UUD tersebut,” tegas Nashirul.
Sebab, lanjut Nashirul, dengan penyelenggaraan pendidikan secara integral berarti melaksanakan pendidikan secara komprehensif. (yan/sir/oci/ybh)