
SURABAYA (Hidayatullah.or.id) — Pelatihan Kader Inti Hidayatullah melalui Daurah Marhalah Wustho (DMW) telah menjadi wadah bagi para kader untuk memperdalam semangat pengabdian dan kepemimpinan profetik. Beberapa tokoh penting Hidayatullah menyampaikan pesan-pesan inspiratif yang menggugah semangat para kader.
Ketua Yayasan Pesantren Hidayatullah Surabaya, Ust. Syamsuddin menekankan pentingnya mentalitas pengorbanan dan kesiapan untuk ditugaskan.
“Kader tidak mengenal keluh kesah. Tidak mudah mencari alasan. Jangan pernah merasa dikorbankan dengan sebuah dikorbankan, tapi, sebuah pengorbanan,” tegasnya, Selasa, 22 Shafar 1446 (27/8/2024).
Ia juga mengingatkan bahwa “Marhalah wustho itu kader inti Hidayatullah, maka siaplah untuk ditugaskan.”
Ust. Ali menyoroti kebutuhan dunia akan pemimpin profetik yang fokus pada umat. “Yang dibutuhkan oleh dunia sekarang ini, adalah pemimpin yang prophetic leader,” katanya.
Fokus berbuat untuk umat, maka Allah akan memberikan pertolongan. Tapi, ketika ada interest terhadap pengabdian, maka, akan menghasilkan kesebalikannya,” jelasnya.
Ketua Departemen Perkaderan DPP Hidayatullah Ust. Shaleh Usman mengajak para kader untuk melampaui prestasi para perintis.
“Para kader sekarang, harus mampu membuat karya lebih besar, dengan modal yang telah ada saat ini. Para perintis mampu membuat karya hebat, dengan modal 0,0,” ujarnya penuh semangat. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan kepada Allah sebagai spirit utama.
“Sistematika Wahyu adalah spirit gerak mereka. Pendekatan kepada Allah, itulah yg utama,” tegasnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat membentuk kader-kader Hidayatullah yang siap memimpin dan mengabdi untuk umat dengan semangat pengorbanan dan kepemimpinan profetik.*/Herim