AdvertisementAdvertisement

“Sulbar Butuh Pendidik Berkarakter, Hidayatullah Pelopornya”

Content Partner

MAMUJU (Hidayatullah.or.id) — Asisten Administrasi Umum Sekretariat Provinsi Sulbar, Hj. Jamila, SH, mengatakan Provinsi Sulawesi Barat semakin membutuhkan sentuhan pengembangan pendidikan karakter dan hal itu telah dipelopori oleh Hidayatullah sebagai organisasi Islam yang memiliki dua arus gerakan utama (mainstream) yaitu dakwah dan pendidikan (tarbiyah).

“Sulbar membutuhkan pendidik berkarakter, Hidayatullah telah menjadi pelopornya,” kata Asisten Administrasi Umum Sekretariat Provinsi Sulbar, Hj. Jamila, SH, ketika memberikan sambutan dalam acara workshop parenting digelar di Ruang Pola Kantor Gubernur Sulawesi Barat, belum lama ini (5/10/2019).

Menurut, Jamila, Sulbar sangat membutuhkan pendidik pendidik berkarakter yang mampu menghadirkan cinta dalam mengawal tumbuh kembang anak baik di rumah, sekolah dan lingkungannya.

Menurutnya, dalam sambutan tersebut, kegiatan serupa harus diadakan di daerah lainnya di Sulbar jika perlu setiap tahun.

“Nanti kita komunikasikan lebih lanjut karena (parenting dan workshop) ini penting untuk diketahui masyarakat luas. Saya kawal nanti pelaksanaannya tahun depan” tandasnya.

Dinamika kepengasuhan anak di rumah itulah yang mendasari pengelola TK dan Rumah Tahfidz Al-Furqon Hidayatullah Mamuju bersinergi di bawah koordinasi Pesantren Hidayatullah untuk mengadakan workshop dan parenting ini sebagai upaya pengembangan mendidik anak di rumah agar proses pendidikan di sekolah berimbang dan tidak berlainan.

Acara ini sendiri mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat. Dalam waktu lima hari tiket masuk yang dibanderol 50.000 itu habis terjual bahkan panitia kelabakan harus mengadakan kembali mengingat pada hari pelaksanaan masih ada 50-an peserta yang baru mendaftar.

“Awalnya acara ini untuk kebutuhan orangtua dan wali murid TK Integral Al-Furqon dan Rumah Tahfidz Al-Furqon saja namun setelah kami evaluasi justru warga Mamuju banyak yang meminta dibuka untuk umum saja” terang Miftahussadah pengelola rumah tahfidz yang ada di depan pasar baru Mamuju itu.

Hajrawati Syam, ibu rumahtangga peserta workshop dan parenting yang bertema “Mengelola Emosi Orangtua dan Anak Menyongsong Keluarga Milenial yang Kompak dan Kokoh” ini, sangat girang dan bahagia bisa bertemu langsung penulis buku yang selama ini ia baca di rumahnya.

Adapun pemateri dalam acara ini adalah Irawati Istadi yang juga dikenal sebagai penulis produktif diantaranya buku berjudul “Mendidik dengan Cinta”.

Bersama 400 peserta lainnya bahkan ada juga beberapa saudara kita dari umat Kristiani, seluruhnya terkesima dengan pemaparan pemateri yang sudah menulis belasan buku parenting dan laris di pasaran.

“Anak anak itu tahu kalau kita marah dan kita harus bisa menjelaskan kepada mereka apa penyebab marah agar mereka bisa faham kalau perbuatannya tidak patut untuk diulang,” kata penulis buku Ayo Marah ini ketika menjawab beberapa penanya yang senada menyoal marahnya orangtua.

Antusiasme peserta semakin tinggi ketika dibuka sesi tanya-jawab. Bahkan beberapa bertanya yang bersifat pribadi.*/Muhammad Bashori

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Hidayatullah dan Revitalisasi Peran Muballigh dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

PERAN muballigh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Indonesia sangatlah penting. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, muballigh terus menjadi...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img