AdvertisementAdvertisement

Majalah “Suara Hidayatullah” Komitmen Emban Misi Dakwah

Content Partner

Genap 28 Tahun Majalah “Suara Hidayatullah” Mengemban Misi DakwahHidayatullah.or.id– Sudah sepatutnya disyukuri perjalanan Majalah Suara Hidayatullah yang kini sudah berusia 28 tahun. Meski demikian perlu terus ditingkatkan baik kualitas maupun kuantitasnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah, Nashirul Haq, saat memberi sambutan pada acara Silaturahim Milad ke-28 Majalah Suara Hidayatullah, di Jl Cipinang Cempedak 1/14, Polonia, Jakarta, belum lama ini (30/05/2016).

Ia mengatakan, Majalah Suara Hidayatullah sejak dilahirkannya dari bentuk yang sederhana hingga sekarang, masih tetap sebagai wasilah yang sangat efektif untuk dakwah dan tarbiyah.

“Di masyarakat umum lebih mengenal majalahnya daripada ormasnya. Ada rubrik Kajian Utama, dan Ta’aruf, itu sangat bagus untuk mengenalkan ormas Hidayatullah,” lanjutnya.

“Selamat milad, dan tetap jaya,” pungkasnya.

Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Pimpinan Umum (DPPU) Hidayatullah, Hasan Ibrahim, menyatakan, perlu adanya dinamika dalam pengelolaan majalah, jika tidak maka akan mati. Untuk itu, perlu melibatkan semua unsur yang ada.

“Suara Hidayatullah ini mengemban misi mulia yaitu dakwah. Ini media sebagai ladang jihad. Mari bersinergi, mari kita kembangkan. Acara seperti (silaturahim) ini harus dipersering lagi.

Kita manfaatkan momen Ramadhan untuk memohon kepada Allah agar meneteskan hidayah, dan berkah untuk kemajuan majalah ini. Kita hanya bergantung kepada Allah, bukan kepada yang lain,” paparnya.

Banyak Rintangan

Pada kesempatan itu, Pemimpin Redaksi Majalah Suara Hidayatullah, Dadang Kusmayadi menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya.

“Patut disyukuri karena dalam usianya yang ke-28 tahun, Majalah Suara Hidayatullah masih eksis. Banyak tantangan dan rintangan, namun alhamdulillah masih bisa dilalui. Tak lain ini berkat izin Allah Subhanahu Wata’ala,” ujarnya.

Dadang pun mengucapkan banyak terima kasih atas kerjasama para distributor, agen, klien, dan semua pihak. Terutama para dai yang dengan susah payah dan penuh perjuangan menyebarkan majalah hingga ke pelosok Nusantara.

“Semoga Allah Subhanahu Wata’ala membalasnya dengan pahala yang setimpal,” ujarnya.

Menurut Direktur Utama PT Lentera Jaya Abadi –yang membawahi majalah itu, Haryono Madari, di tengah kompetisi media yang semakin ketat dan keras saat ini, tak mudah mempertahankan edisi cetak tanpa kreativitas yang tinggi.

“Media online semakin banyak, itu sebagai tantangan. Sebagai media yang mempunyai visi dan misi yang jelas, Suara Hidayatullah memerlukan SDM yang unggul. Namun itu saja tidak cukup, tapi perlu SDM yang memiliki karakter mujahid, yaitu sebagai pejuang,” katanya.

Acara yang bertema “Membangun Sinergi untuk Dakwah” itu dihadiri oleh berbagai unsur, seperti DPP, Dewan Mudzakarah, DPPU, BMH, Pos Dai, IMS, dan Mushida.

Sejarah Majalah

Sebagaimana diketahui, perjalanan sejarah Majalah Suara Hidayatullah tidak lepas dengan keberadaan Pesantren Hidayatullah. Pesantren ini pertama kali berdiri pada tahun 1970 di Balikpapan, Kalimantan Timur. Sedangkan cikal bakal lahirnya Majalah Suara Hidayatullah baru sekitar tahun 1980.

Pada awal penerbitannya masih berbentuk bulletin pesantren. Meski dikerjakan dengan cara tradisional dan tampil sederhana, Majalah Suara Hidayatullah bisa bertahan dan diterima oleh para pembacanya.

Bahkan, penjilidannya pernah dilakukan oleh santri dengan cara padat karya. Semangat terus dipompakan oleh pendiri dan juga Pimpinan Pesantren Hidayatullah (allahuyarham) Ustadz Abdullah Said.

Dengan berbagai pertimbangan, pada Mei 1988 penerbitan majalah mulai dikerjakan di Surabaya, Jawa Timur, sebagai cabang Pesantren Hidayatullah yang paling memungkinkan saat itu. Secara resmi pula bulan Mei 1988 ditetapkan sebagai Milad (kelahiran) Majalah Suara Hidayatullah. Majalah ini pun menjadi cikal bakal lahirnya media online hidayatullah.com. (Hidcom)

- Advertisement -spot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img