BOGOR (Hidayatullah.or.id) — Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Jawa Barat (Jabar) menggelar acara Upgrading Dai se-Jawa Barat bertema “Dengan Semangat Hijrah Kita Satukan Tekad Menuju Hidayatullah Jabar Jaya dan Berkibar” bertempat di Pondok Qur’an Hidayaturrahman Ciawi, Bogor, dibuka pada Sabtu (28/8/21).
Acara yang dihadiri oleh pengurus DMW, DPW, DPD, dan amal usaha Hidayatullah se-Jawa Barat ini menghadirkan narasumber Kabid Organisasi DPP Hidayatullah, Ust Asih Subagyo, S.Kom dan Kadep Perkaderan DPP Hidayatullah, Ust Muhammad Shaleh Utsman S.S, M.I.Kom.
Ketua DPW Hidayatullah Jawa Barat Ustadz Taufik Wahyudiono, S.Pd, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya acara tersebut.
“Upgrading dai ini penting, tujuannya untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan serta keterampilan dakwah bagi seluruh dai Hidayatullah, menumbuhkan motivasi para dai agar sabar dan istikamah dalam dakwah,” kata Taufik.
Selain itu, “Juga untuk meningkatkan para dai dalam mengembangkan metode dakwah,” imbuhnya.
Lebih jauh Taufik mengatakan bahwa berjuang itu berat tetapi nikmat. Karena itu, para dai harus satu frekuensi dan seirama sehingga perjuangan ini bisa dirasakan bersama-sama.
“Kita bisa bersama-sama memperjuangkan dienul Islam ini, kita harus satu frekuensi, harus rapi seperti sebuah shaf yang kuat,” ujarnya.
Menurutnya, berdakwah di Jabar ini menjadi tantangan tersendiri mengingat wilayahnya sangat luas dan jumlah penduduknya paling besar di Indonesia. “Ini menjadi tantangan untuk para dai dalam melakukan percepatan tugasnya,” katanya.
Sementara itu, Asih Subagyo menyampaikan berkaitan reorientasi. Menurutnya, salah satu ukuran ketaatan yang nyata adalah kegiatan halaqah. “Kita punya komitmen melaksanakan GNH dalam berorganisasi, di antaranya halaqah Quran,” ujarnya.
Asih juga mengingatkan kepada para dai bahwa yang menjadi ikatan di Hidayatullah adalah ikatan tauhid. “Bukan ikatan kepentingan pribadi atau kelompok, bukan ikatan jabatan, atau ikatan lainnya,” Asih menegaskan.
“Jika hal itu terjadi, maka organisasi Hidayatullah akan pecah,” tambahnya.
Sedangkan Shaleh Usman menyampaikan bahwa para dai harus pandai berkomunikasi.
Menurutnya, komunikasi itu berhasil manakala pesan itu diterima oleh mad’u.
“Pesan yang kita sampaikan itu akan diterima dengan baik sepenuh hati jika kita turut bagian dalam pesan itu.
“Kita harus mencontoh Nabi Muhammad SAW, beliau orang yang sukses dalam berkomunikasi,” katanya.
Kemudian Muhammad Shaleh Utsman memberi rahasia bagaimana Rasulullah SAW sukses dalam komunikasi.
“Sebelum melakukan komunikasi horisontal (dengan umat) ternyata beliau menjalankan komunikasi vertikal, transendental dengan Allah SWT, dan ini banyak sekali dalilnya,” ungkapnya.
“Salah satu bentuk komunikasi vertikal dan transendental yaitu pada saat kita melaksanakan ibadah shalat, saat itu kita berkomunikasi dengan Allah SWT,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu juga ditandatangani MoU antara Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dengan mitra zakat dan pembagian Al Qur’an secara simbolik untuk Rumah Qur’an dari (BMH). Selain itu, juga dilakukan pelantikan pengurus DPD Hidayatullah Majalengka.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini (28-29/8) diikuti sekitar 125 orang dan berlangsung lancar dan penuh semangat dari seluruh peserta.*/Dadang Kusmayadi