MAMUJU (Hidayatullah.or.id) — Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Barat (Kapolda Sulbar) Brigjen Pol. Drs. Baharuddin Djafar M.Si, mendorong jajaran kepolisian yang adai di wilayahnya untuk turut bersama dai dalam rangka mengajak masyarakat melakukan kebaikan, mencegah kemudharatan dan menjaga rasa aman.
Hal itu disampaikan Kapolda ketika didapuk untuk memberikan nasehat di hadapan dai Hidayatullah yang sedang mengikuti rangkaian acara Halaqah Kubro usai salat subuh di Masjid Al-Walidain, Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Mamuju, Sulawesi Barat, Ahad (28/7/2019).
Kapolda dalam kesempatan Halaqah Kubro bertajuk Rajut Ukhuwah Kokohkan Jati Diri Hidayatullah, ini mengatakan dalam menjalankan tugasnya para dai didorong untuk mengajak serta jajaran kepolisian di tempat tugasnya.
“Polisi harus diajak (berdakwah). Negara memberikan kekuatan untuk menghilangkan kemudharatan dan menegakkan kebajikan serta memberikan rasa nyaman di masyarakat,” kata Kapolda yang memiliki kebiasaan menjumpai masyarakat dengan shalat subuh keliling dari masjid ke masjid ini.
Hanya saja, berdakwah menurutnya, membutuhkan kesabaran yang berlipat serta melibatkan bantuan Allah Ta’ala melaui shalat. “(Dakwah) bukan mengandalkan logika atau retorika semata,” tegasnya.
Senior jenderal polisi yang biasa berdakwah ke kampung kampung jauh di pedalaman Sulbar ini mengatakan bahwa sebagai muslim harus bangga menjadi khalifah.
“Semua kita jalankan karena ada kekuatan iman. Berapa banyak orang yang mau datang shalat subuh berjamaah juga karena kekuatan iman. Maka perkara iman adalah utama,” kata Kapolda yang berhasil membawa Polda Sulbar menggapai berbagai capaian membanggakan.
Sebagaimana diketahui, Kepolisian Daerah Sulawesi Barat yang ia pimpin mendapatkan kepercayaan masyarakat tebaik dalam tingkat nasional tahun ini versi MarkPlus.
Hasil riset oleh Markplus Insight dirilis pada Februari 2019 lalu terhadap 34 Polda yang ada di Indonesia, menempatkan Polda Sulbar sebagai 10 besar peraih Indeks Kepuasan Masyarakat hingga mencapai di atas 90,00 persen.
“Kinerja ini adalah kerjanya orang pilihan dan kami membangunnya dengan pendekatan agama,” kata Kapolda Baharuddin.
Dia pun mendorong agar dai selalu semangat, luruskan niat dan senantiasa memantapkan kiprahnya demi untuk kemaslahatan umat, agama, bangsa dan negara.
“Tidak mungkin dai dengan tidur tiduran saja lalu berharap orang baik semua. Butuh kerisauan sebagaimana risaunya kaum terdahulu terutama risaunya Nabi Muhammad juga butuh kerja dakwah yang ekstra karena usaha dakwah ini harus dikerja bersama sama,” tandasnya.
Acara Halaqah Kubro gelaran Dewan Pengurus Pusat (DPW) Hidayatullah Sulbar awalnya diadakan tiga bulan sekali ini. Kini dirubah enam bulan sekali.
Namun begitu, DPW Hidayatullah Sulbar dalam hal ini Ketua Departemen Perkaderan dan Bina Anggota, Habibi Nursalam, menyatakan akan terus melakukan penyempurnaan agar agenda ini semakin baik sehingga kian memantapkan langkah pengabdian dakwah di masyarakat.
Menurut rencana Halaqah Kubro mendatang akan diadakan di DPD Hidayatullah Mamasa sembari kerja bakti pembukaan lokasi wakaf masyarakat pada akhir tahun ini.
Ketua DPW Hidayatullah Sulbar, Imran M. Djufri, S.Pd.I. menegaskan bahwa Halaqah Kubro terakhir dalam tahun ini akan diadakan lebih khidmat dan semarak untuk menambah semangat para dai dalam menjalankan tugasnya di daerah masing-masing.
“Dalam rangkaian halaqah kubro ini dai dikuatkan pemahaman terhadap konsep dakwah melalui program mainstream organisasi sekaligus melakukan monitoring dan evaluasi terhadap program kerja yang sudah dibuat,” tukas Imran memungkasi.
Acara Halaqah Kubro di Mamuju ini dipamungkasi dengan adu ketangkasan di lapangan futsal yang berlangsung seru. Penuh canda tawa. Apalagi pemain usia milenial dan yang berumur “kolonial” digabung dalam satu tim.
Sebagian ada yang agak kewalahan karena mengaku sudah jarang “merumput” jadi perlu adaptasi kembali. Turnamen mini itu berlangsung dengan tensi kocak apalagi dengan sorak-sorai suporter yang menghibur.*/Muhammad Bashori