Hidayatullah.or.id – Liburan sekolah telah usai. Sekolah-sekolah kembali ramai dengan riuh suara para siswa, baik siswa lama ataupun baru.
Di sekolah negeri dan swasta, umum ataupun agama, baik boarding atau full day, memperlihatkan aktifitas yang sebulan kemarin vakum.
Terkait awal masa sekolah ini, psikolog dari Bandung, Dhina Kadarsan, Psi, mengingatkan para orangtua untuk mempersiapkan sang buah hati dengan sebaik mungkin agar sekolah tidak sekedar menjadi rutinitas harian semata.
“Mempersiapkan sang anak bukan sekedar kebutuhan pisik atau peralatan sekolahnya saja, tapi yang lebih utama adalah mental dan motivasinya,” tegas Dhina Kadarsan dihadapan para pengelola Pesantren Tahfidz Al Humaira, Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/07).
“Apatah lagi bila sekolah sang anak adalah hasil arahan orangtua, bukan pilihan awal anak. Hal ini akan menjadi bom waktu yang akan meledak saat sang anak merasa bosan atau mendapatkan kesulitan dalam masa sekolahnya,” lanjut Dhina.
Maka, terang Dhina, kesediaan anak bersekolah di tempat pilihan orang tua tidak boleh melenakan kita, sehingga lupa mengkondisikan motivasi mereka.
Secara khusus Dhina menyorot sekolah yang membutuhkan konsentrasi khusus seperti Pesantren penghafal Al Qur’an.
“Menghafal membutuhkan konsentrasi yang lebih dari sekolah biasa. Dan, bisa saja anak kita akan terserang rasa bosan lebih cepat dan lebih kencang sehingga dapat menggerus fokus menghapal anak,” imbuhnya.
Dhina menegaskan, orangtua harus memastikan motivasi sekolah anaknya. Motivasi ini dapat ditelusuri lewat dialog antara anak dan orang tuanya atau melibatkan psikolog.
“Saya mengapresiasi Pesantren Al Humaira yang melibatkan psikolog dalam menelusuri motivasi menghapal santri barunya. Hasil interview ini dapat membantu para pengelola mengenal lebih jauh sebab dan tujuan kedatangan santrinya serta mengantisipasi bila rasa bosan itu datang,” ujarnya.
Di akhir penyampaiannya, Dhina Kadarsan kembali memberikan penegasan kepada para orang tua.
“Jangan pernah lelah dalam mengawal motivasi belajar sang anak. Tidak bijak menyerahkan teknis pendidikan anak sepenuhnya kepada para guru sebab proses belajar anak adalah tanggung jawab bersama”.
Pada kesempatan sosialisasi dan orientasi wali murid yang berlangsung di aula lingkungan pesantren turut hadir Direktur Pesantren Tahfidz Al Humaira Naspi Arsyad Lc, beserta jajaran dewan guru lainnya.
Seperti diketahui, lembaga penghafal Al Qur’an Al Humaira Khusus Putri lingkungan pendidikan yang dikelola dibawah kordinasi DPP Hidayatullah yang merupakan amanah wakaf dari Atase Agama Kerajaan Saudi Arabia di Indonesia .
Direktur Pesantren Tahfidz Al Humaira Naspi Arsyad Lc dalam keterangannya mengatakan pengelolaan Ma’had Tahfidz Al Humaira ditangani oleh tenaga profesional di bidangnya.
Lembaga Tahfidz Qur’an memiliki luas setengah hektare dengan bangunan gedung 3 unit masing-masing 3 lantai dengan kapastitas keseluruhan sebanyak 300 orang. Lokas ini juga memiliku ruang aula dan musholla yang representatif.
Kendati pendaftar selalu membludak setiap tahunnya, namun untuk intensifikasi program pendidikan, pesantren terpaksa membatasi pendaftar yang masuk setiap tahunnya. Tahun ini merupakan tahun ketiga penyelenggeraan pendidikan di Pesantren Tahfidz Al Humairah yang dikhususkan untuk putri jenjang SMP atau sederajat itu. (ybh/hio)