Hidayatullah.com– Masyarakat dinilai sulit berkembang jika hanya memperhatikan urusan agama secara ritual dan menafikan urusan sosial.
Demikian dikatakan Bupati Kolaka, Sulawesi Tenggara, Ahmad Safei, dalam acara Pembukaan Silaturahim Dai se-Sulawesi di Pondok Pesantren Hidayatullah Ulukalo, Kolaka, Sulawesi Tenggara, Jumat (15-17/07/2016).
Kesadaran itu diakui Bupati mendorongnya untuk menempatkan pengembangan kegiatan agama dalam sembilan prioritas pembangunan daerahnya dengan terus menguatkan sinergi dengan Hidayatullah yang telah menjadi mitra pemerintah kabupaten selama ini dalam pembinaan keummatan dan sebagainya.
“Jadi masyarakat tak usah ragukan proposal atau urusan pengembangan keagamaan,” ucap Bupati Ahmad Safei.
“Yang penting ada master plan dan progres yang jelas sebagai pertanggungjawaban moril kepada umat,” imbuh Bupati kembali.
Di hadapan seratus orang dai peserta silaturahim, Bupati juga mengapresiasi kegiatan dakwah dan tarbiyah yang menjadi fokus kegiatan Pondok Pesantren Hidayatullah.
“Tidak ada yang bisa dilakukan kecuali dengan dasar ilmu pengetahuan dan agama,” lanjut Bupati yang baru menjalani amanahnya satu periode itu
Kepada para juru dakwah, Bupati juga berpesan untuk saling bersinergi memikul tugas berat tersebut. Menurutnya, bangsa Indonesia bisa ambruk jika pembinaan generasi muda dan anak-anak tidak ditangani dengan benar.
“Saya titipkan bangsa kita semua, sebab di sana ada tanggung jawab besar bagi umat Islam,” terang Bupati.
Diketahui, acara pembukaan Silaturahim Dai juga dirangkai pelepasan secara simbolis para dai oleh Wakil Bupati Kolaka. Selanjutnya 25 orang dai tersebut ditugaskan untuk safari Jumat. Yaitu sebagai imam dan khatib Jumat ke berbagai masjid se-kabupaten Kolaka.
Acara pembukaan Silaturahim Dai dihadiri oleh 300 orang. Selain 100 orang dai se-Sulawesi, kegiatan ini juga menghadirkan masyarakat sekitar yang diwakili oleh puluhan imam dan takmir masjid serta ibu-ibu yang menjadi duta dari Badan Kontak Majelis Taklim di Kolaka. */Masykur Abu Jaulah