BALIKPAPAN (Hidayatullah.or.id) — Tak terasa, kita sudah tinggal menghitung hari menyongsong bulan suci Ramadhan 1445. Tak ketinggalan Pemimpin Umum Hidayatullah Ust. H. Abdurrahman Muhammad pun berpesan untuk menyambut bulan mulia tersebut.
“Ramadan itu mubarak karena ada Qur’an,” katanya ketika memberikan taushiah pada acara Madrasah Murabbi daring yang digelar Dewan Murabbi Pusat (DMP) yang diikuti ratusan utusan murabbi wilayah dari berbagai daerah di Indonesia, Sabtu, 22 Rajab 1445 (3/2/2024).
Dengan keistimewaan Ramadhan, Ustadz Abdurrahman mendorong hendaknya bulan suci ini dimanfaatkan sebaik baiknya sebagai bulan Al Qur’an. Salah satunya dengan memperbanyak interaksi dengan membaca, menghayati, dan menikmatinya.
“Tidak ada yang menandingi kenikmatan membaca dan menyimak Al Qur’an ketika dalam shalat,” katanya, seraya menukil Surat Al-A’raf Ayat 204:
وَإِذَا قُرِئَ ٱلْقُرْءَانُ فَٱسْتَمِعُوا۟ لَهُۥ وَأَنصِتُوا۟ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”
Disamping itu, kata dia, harus ada usaha, semangat, dan kesungguhan dalam mempelajari Al Qur’an. Ia meminta agar selalu ada latihan yang terus menerus.
“Jangan kita asyik tidak belajar Qur’an. Makanya saya mengangkat tema, Ramadhan Mubarak Bersama Quran. Sehat, Bersemangat, dan Bersungguh-sungguh,” cetusnya.
Dia menegaskan bahwa perlu ada kesungguhan yang maksimal menyempurnakan ibadah Ramadhan karena ini merupakan jihad yang penting.
“Makanya harus dipaksa semangat sejak dari sekarang sekarang ini. Karena seluruh aktifitas adalah bagian dari irama dalam perjalanan jihad. Makanya kita punya zikir At Tawajjuhat. Berbisik kepada Allah. Ini harus menjadi kesadaran menyeluruh dan disosialisasikan terus menerus,” terangnya.
“Nabi juga berpesan bahwa tidak hanya ibadah, tapi harus ada gerakan. Disinilah pentingnya pemahaman menyeluruh,” tambahnya, sambil menekankan pentingnya sesuatu yang disebutnya sebagai protokoler.
“Justeru semua bisa bergerak jika sudah ada protokol gerakan. Makanya kita ada kepemimpinan syura. Ada himmah, jika ada perspektif. Harus ada tabayyun yang benar benar,” pesannya.
“Semoga kita sehat. Semangat. Dan, memasuki Ramadhan untuk mendalami al Qur’an dan mengamalkan. Sehat bersemangat dan bersungguh-sungguh,” tutupnya. (ybh/hidayatullah.or.id)