BAUBAU (Hidayatullah.or.id) – Dewan Pengurus Wilayah Hidayatullah Sulawesi Tenggara (DPWH Sultra) di tahun 2024 ini kembali menggelar Pernikahan Mubarokah 4 pasang santri dai dan daiyahnya.
Agenda akad nikah dan Walimatul ‘Urs pernikahan yang berlangsung semarak dan penuh khidmat tersebut dilaksanakan di Kampus Madya Pesantren Hidayatullah Kota Baubau, Jalan Pahlawan KM 5, Kelurahan Kadolokatapi, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sultra, beberapa waktu lalu, Sabtu, 16 Rabiul Akhir 1446 H (19/10/2024).
Prosesi akad nikah dimulai pukul 08.15 WITA setelah para pengantin putra, wali nikah, saksi, dan para undangan berkumpul di Masjid Jabal Nur Hidayatullah dipimpin langsung dengan khidmat oleh Kepala KUA Kecamatan Wolio, Ust. Muhammad Hamdani, S.H.I.. Sedangkan pengantin putri telah berada di area panggung putri bersama undangan wanita lainnya.
Pernikahan unik ala Pesantren Hidayatullah dilaksanakan dengan mengikuti kaidah syar’i yang mudah dan tidak memberatkan. Tahapan ini dimulai dari seleksi calon peserta yang dipilih dari santri putra dan putri yang telah dipandang cukup untuk dinikahkan. Tahap perjodohan tanpa mengenal dan tanpa pacaran terlebih dahulu. Tahapan lamaran.
Selanjutnya tahapan pengurusan berkas administrasi nikah. Tahapan kegiatan pembekalan calon pengantin dalam mengarungi bahtera rumah tangga dari para ustadz senior. Dan terakhir tahapan inti, yaitu akad nikah, penyerahan mahar, dan walimatul ‘urs dengan pemisahan undangan laki-laki dan undangan perempuan.
Hadirkan Solusi
Ustadz Mahrus Salam, selaku Steering Committee Pernikahan Mubarokah Hidayatullah Sultra, menyampaikan pandangan yang berakar pada komitmen mendalam terhadap dakwah dan pelayanan agama Islam.
Mahrus mengungkapkan bahwa Pondok Pesantren Hidayatullah Baubau secara aktif menghadirkan Islam sebagai solusi atas permasalahan umat di Sulawesi Tenggara, dengan menekankan pentingnya menjalankan ajaran agama secara mudah, utuh, dan sempurna, sesuai dengan prinsip udkhulu fissilmi kaffah (masuklah ke dalam Islam secara menyeluruh).
“Insya Allah, kami berkomitmen terkait urusan agama yang sempurna ini. Udkhulu fissilmi kaffah telah kami hadirkan di Kota Baubau mulai dari persoalan nikah, aqiqah, hingga penyelenggaraan jenazah,” katanya.
Semua itu, terang dia, adalah amanah Allah SWT dan Rasul-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan Sunnah. “Kami tidak hanya berbicara dalam retorika, tetapi menghadirkannya dalam realitas,” tegas Ustadz Mahrus Salam dalam sambutannya.
Dalam sambutan berikutnya, Ketua DPW Hidayatullah Sulawesi Tenggara, Ustadz Achmad Syahroni, S.HI., S.Pd.I., M.Pd., menjelaskan lebih lanjut mengenai visi besar Hidayatullah, yakni “Membangun Peradaban Islam.”
Syahroni menekankan bahwa peradaban Islam merupakan manifestasi iman yang hadir dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam ibadah pernikahan. Pernikahan, menurutnya, bukan sekadar ikatan fisik atau sosial, tetapi sebuah bentuk perwujudan nilai-nilai iman yang mendasar.
“Ketika kita bicara tentang peradaban sebagai sebuah manifestasi, maka kita berbicara tentang nilai-nilai yang kita tanamkan kepada kader-kader dai, guru, dan santri. Agama ini harus mengakar kuat dalam pribadi dan keluarga,” ujar Syahroni.
Ia juga menjelaskan bahwa gerakan dakwah yang dianut oleh Hidayatullah berlandaskan ayat qū anfusakum wa ahlīkum nāra (“peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”), yang menekankan pentingnya dakwah yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.
Syahroni menambahkan, dari fondasi pribadi dan keluarga yang kokoh ini, lahir berbagai institusi dakwah yang lebih besar dan berdampak luas bagi masyarakat.
“Insya Allah, dengan kekuatan keluarga dan pribadi yang kokoh, kita bisa mewujudkan peradaban Islam yang kita cita-citakan,” ujarnya penuh keyakinan.
Ustadz Dr. H. Rahmat Haniru, Lc., M.A. yang turut hadir dalam acara tersebut sebagai khatib nikah, menyampaikan khutbah yang mendalam tentang tujuan dan hikmah pernikahan dalam Islam.
Dalam ceramahnya, ia mengutip Al-Qur’an Surah Ar-Rum ayat 21 yang menjelaskan esensi sakinah dalam hubungan suami-istri, yaitu ketenangan batin yang diperoleh dari keberkahan pernikahan.
“Tujuan utama pernikahan adalah litaskunu ilaiha— supaya masing-masing pasangan mendapatkan ketenangan batin, jiwa, dan hati. Dengan demikian, tercipta sakinah, ketentraman, dan kedamaian dalam kehidupan mereka,” jelas Ustadz Rahmat.
Ia juga menambahkan bahwa setelah menikah, seseorang tidak seharusnya merasa galau atau cemas dalam hal relasi dengan pasangan.
Pernikahan, katanya, seharusnya mengakhiri segala bentuk kegelisahan yang terkait dengan hubungan, dan fokusnya bergeser pada penciptaan kehidupan rumah tangga yang damai dan penuh berkah.
“Setelah menikah, tidak ada lagi rasa galau terkait pasangan. Tidak ada mantan, yang ada hanya manten,” ucapnya diselingi candaan yang disambut tawa oleh para hadirin.
Lima Angkatan
Diketahui bahwa Pernikahan Mubarokah Hidayatullah Sultra, terkhusus yang dilaksanakan di Kota Baubau telah berlangsung beberapa kali, yaitu; 3 pasang di tahun 2004, 6 pasang di tahun 2007, 2 pasang di tahun 2010, 9 pasang di tahun 2016, dan terakhir, 4 pasang di tahun 2024 ini.
Acara penuh berkah ini dihadiri oleh unsur pengurus organisasi wilayah dan daerah DPW, DMW dan DPD Hidayatullah se-Sultra. Ortom dan orpen Hidayatullah se-Sultra, santri, alumni, serta wali santri Sekolah Integral Hidayatullah Baubau.
Turut pula dihadiri oleh beberapa tokoh, di antaranya Drs. La Ode Mustari M.Si., H. Yusran Fahim, S.E., Ir. Hamsinah Bolu, M.Sc., La Ode Yasin, Pimpinan dan dosen Universitas Muhammadiyah Buton (UMB), Pengurus DPD Wahdah Islamiyah, jama’ah binaan, simpatisan, donatur, dan undangan lainnya.
Di akhir runtutan acara inti dari akad nikah, khutbah nikah, dan walimatul ‘urs hingga berakhir di waktu sholat Dhuhur, dilanjutkan sesi penyerahan mahar ba’da sholat oleh pengantin putra kepada istri masing-masing di ruang kelas TK Yaa Bunayya secara bergiliran.
“Alhamdulillah…Tugas kepanitiaan pun berakhir di sini. Berkah acaranya, semangat dan kompak panitianya, bahagia pengantinnya”, kata Ketua Panitia Lokal Ust. M. Asrar Amin, S.Ag. kepada pasangan pengantin.
“Selanjutnya, terserah Anda,” ujarnya sambil terkekeh menggoda pengantin yang sedang berbunga-bunga hatinya.*/Noer Akbar