KHARTOUM (Hidayatullah.or.id) – Tim penulis mahasiswa Hidayatullah di Sudan dinyatakan sebagai Pemenang Pertama Musabaqah Penulisan Gagasan Strategis “Seandainya Kami Memimpin Hidayatullah 2020-2025”.
Lomba tersebut diselenggarakan oleh Departemen Luar Negeri Dewan Pengurus Pusat Hidayatullah untuk menyambut Musyawarah Nasional V Hidayatullah akhir Oktober mendatang.
Karya Tim Sudan yang dipimpin oleh Muhsin Kahar, mahasiswa tingkat akhir Fakultas Syariah Universitas Afrika Internasional menitikberatkan tema strategisnya pada “Kepemimpinan dan Kaderisasi Pemimpin”.
Pemenang Kedua Tim Mesir memusatkan perhatian pada “Ekonomi dan Kesejahteraan Berasas Waqaf”. Sedangkan Pemenang KetigaTim Yaman, menggali lebih dalam “Gerakan Peradaban Berasas Hifzhul Quran”.
Dewan Juri Musabaqah ini terdiri dari: Ustadz Hamim Thohari (Sekretaris Dewan Pertimbangan Pimpinan Umum), Ustadz Hanifullah (Ketua Majelis Murobbi, Dewan Mudzakarah), Marwan Mujahidin (Ketua Baitul Maal Hidayatullah), Santi Soekanto (Direktur ISA – Institut Al-Aqsa untuk Riset Perdamaian).
Musabaqah ini dimaksudkan menantang anak-anak muda keluarga Hidayatullah yang sedang menuntut ilmu di luar Indonesia, untuk ikut memikirkan masa depan gerakan da’wah yang akan mereka warisi dari generasi pendahulunya.
Ada empat kriteria yang dinilai oleh Dewan Juri:
Pertama, bahasa yang mudah dimengerti, ringkas, baku, tepat sasaran, sesuai kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kedua, bobot strategis gagasan-gagasan yang dituliskan. Selain membahas bidang-bidang yang dianggap strategis secara umum, setiap tim diminta memfokuskan perhatian pada salah satu bidang yang diarahkan Deplu pada tahap pertama.
Ketiga, kesesuaian gagasan dengan masalah-masalah nyata yang saat ini dihadapi Hidayatullah.
Keempat, kesesuaian karya tulis dengan 6 Jatidiri Hidayatullah.
Siaran Departemen Luar Negeri DPP Hidayatullah menyebutkan, tim pemenang pertama mendapat hadiah uang tunai senilai US$300, tim pemenang kedua US$200, tim pemenang ketiga US$100.
Selain Sudan, Mesir, dan Yaman, lomba ini juga diikuti tim penulis mahasiswa/santri keluarga Hidayatullah yang sedang menuntut ilmu di Saudi, Turki dan Malaysia.
Menurut data di Departemen Luar Negeri DPP Hidayatullah, saat ini sedikitnya ada 150 mahasiswa dan santri keluarga Hidayatullah yang sedang belajar di perguruan tinggi maupun ma’had di keenam negara tersebut.
Semoga Allah jadikan mereka semua Mujahid Ilmu dan Da’wah baik di Indonesia maupun kelak tersebar di seluruh penjuru dunia.