VATIKAN (Hidayatullah.or.id) – Anggota Dewan Mudzakarah DPP Hidayatullah yang tengah mempersiapkan penulisan buku “The Dome of The World” saat ini telah tiba di Vatikan, Roma, Republik Italia, Kamis.
Kunjungan itu merupakan rangkaian riset lapangan dalam rangka melengkapi buku yang akan diterbitkan oleh DPP Hidayatullah tersebut dengan menyusuri beragam situs sejarah di daratan Eropa Barat termasuk Italia.
Diketahui, sebagai cerminan akan kekayaan budayanya, Italia adalah rumah bagi 51 Situs Warisan Dunia, merupakan yang paling banyak, dan merupakan negara yang paling banyak dikunjungi kelima di dunia.
Kunjungan riset lapangan ini dilakukan oleh dua orang anggota Dewan Mudzakarah DPP Hidayatullah yaitu Suharsono dan Naspi Arsyad.
Riset yang rencananya berlangsung selama 13 hari ini bertujuan untuk melengkapi buku tersebut dengan berinteraksi langsung dengan data lapangan agar suara buku itu lebih hidup dan mendalam.
Naspi Arsyad kepada media ini mengatakan, pihaknya yang tengah melakukan perjalanan ke Eropa ini selalu ingat pesan yang pernah disampaikan oleh Pimpinan Umum Hidayatullah KH Abdurrahman Muhammad kala melepas rombongan jamaah haji Hidayatullah Balikpapan 2006 silam.
“Jangan sungkan untuk menolong orang lain, terutama dalam perjalanan karena semua orang cenderung suka ditolong. Menolong bukan semata karena agama memerintahkan untuk suka menolong, tapi kelapangan hati orang yang ditolong dapat menjadi sebab urusan kita juga dimudahkan oleh Allah. ” kata Naspi menirukan pesan tersebut.
Nasihat inilah yang menurut Naspi menjadi pegangan tim penulis buku “The Dome of The world” yang tengah melakukan riset ke sejumlah kawasan di Eropa bersama koleganya tersebut.
“Maka sejak kaki penulis menginjak kota pertama dalam rangkaian tugas ini, langsung menawarkan bantuan ke semua rombongan, tak terkecuali sang tour leader,” kisah Naspi.
Tak ayal, pesan tersebut mendorong rombongan sedapat mungkin membantu siapapun dalam rombongan perjalanan yang membutuhkan dalam. Dengan sigap menolong mengambilkan barang bagasi, membawakan koper peserta tour lainnya yang dilakoni dengan spirit nasihat di atas.
“Walhasil, suasana cair tercipta dengan cepat. Maka, jangan menghalangi simpati orang lain dengan sikap peduli yang minim karena tak ada seorangpun yang ingin berada dalam interaksi yang dingin, walau dengan sebab yang tercipta dari sikap kita sendiri,” pungkas Naspi seraya menarik dermarkasi memaknai pesan tersebut. (ybh/hio)