Hidayatullah.or.id — Animo akan peran dai sebagai informal leader pembangunan di daerah Jawa Tengah hingga saat ini masih sangat tinggi. Animo masyarakat ini ditandai dengan banyaknya permintaan pembinaan masyarakat, khususnya di Jawa Tengah bagian utara atau yang biasa disebut dengan istilah pantura.
Memahami kondisi itu, Pimpinan Wilayah Hidayatullah Jawa Tengah (PW Hidayatullah Jateng) menggelar kegiatan pembinaan dai kepada seluruh perwakilan pesantren-pesantren Hidayatullah yang ada di Jawa Tengah bagian utara, belum lama ini.
Acara yang dikemas dalam bentuk sarasehan Majelis Mudzakaroh ini dalam rangka untuk penguatan visi ormas Hidayatullah sebagai lembaga Islam yang memiliki mainstream gerakan dakwah dan pendidikan dalam rangka membangun umat dan bangsa demi tegaknya peradaban mulia dan kehidupan Islami yang menentramkan.
Kegiatan yang juga disokong oleh Lembaga Amil Zakat Nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) Cabang Kudus ini dinilai sangat penting untuk terus digulirkan sebagai bekal dai dalam membina umat.
Salah seorang peserta, Abdullah, mengatakan selain mendapatkan ilmu yang baru, ia juga mendapatkan metode dakwah aplikatif yang lebih modern dengan tetap tidak menghilangkan identitas dakwah Islam.
“Bagaimana cara membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat agar dakwah kita mudah dicerna,” kata dia.
Hadir dalam acara tersebut Kepala Departemen Dakwah Pengurus Pusat (PP) Hidayatullah, Drs. Shohibul Anwar M.H.I, yang sekaligus menjadi salah seorang pemateri.
Dalam sambutannya saat membuka acara yang berlangsung cukup semarak ini, Ustadz Shohibul Anwar mengatakan, pada prinsipnya kita semua adalah dai yang memiliki kewajiban untuk menyampaikan dakwah Islam kepada siapa dan di mana pun. Bai melalui tutur kata, sikap, mapun teladan yang baik.
“Kita semua mempunyai kewajiban menyampaikan Islam ini kepada umat dengan cara yang ma’ruf (baik) sebagaimana apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah,” tegas Ustadz Shohibul Anwar di sela-sela penyampaiannya.
Acara yang diadakan di dalam Masjid Raya Pesantren Hidayatullah Kudus itu dihadiri oleh ratusan dai Hidayatullah yang telah malang melintang di seluruh kabupaten dan kota di Jawa Tengah, khususnya bagian pesisir pantai utara.
Acara yang mengangkat tema “Mengokohkan Mainstrem Hidayatullah Sebagai Gerakan Dakwah dan Tarbiyah” ini bertujuan untuk memberikan pencerahan bagi para dai Hidayatullah yang telah berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Diharapkan kemudian ekspansi dakwah yang dilakukan ke depan akan terus lebih aktif dan membawa nilai rahmat bagi semesta alam dalam makna yang lebih luas lagi. (pwj/hio)