AdvertisementAdvertisement

Sedekah Solusi Nyata Atasi Kelangkaan Air Bersih di Pondok Pesantren Daarul Hijrah

Content Partner

MAROS (Hidayatullah.or.id) — Sebagai salah satu prinsip dalam Islam, sedekah tidak hanya memberikan dampak spiritual, tetapi juga menciptakan perubahan nyata dalam kehidupan sosial masyarakat. Sebagai contoh, dampak luar biasa sedekah baru-baru ini terlihat di Pondok Pesantren Daarul Hijrah, Tanralili, Maros, Sulawesi Selatan.

“Sumur bor sedalam 26 meter telah hadir untuk memenuhi kebutuhan air bersuci, mandi, dan mencuci,” ungkap Kadiv Program dan Pemberdayaan BMH Sulsel, Basori Shabirin, dalam keterangannya kepada media ini, Kamis, 12 Jumadil Awal 1446 (14/11/2024).

Sumur ini jelas dia selain memenuhi kebutuhan para santri, tetapi juga menjangkau masyarakat sekitar, sekolah, dan masjid pesantren. Selain itu, untuk memastikan distribusi air yang lebih merata, BMH juga menyerahkan tandon air sebagai pelengkap.

Sebelum adanya sumur ini, para santri kerap mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Aisyah, seorang santri berusia 13 tahun yang telah menghafal empat juz Al-Qur’an, dengan penuh rasa syukur menceritakan pengalamannya.

“Dulu airnya sering habis. Kadang kami harus minta ke tetangga pesantren. Sekarang, alhamdulillah, airnya lancar jaya,” ujarnya.

Rasa syukur juga disampaikan oleh Ustadz Muhammad Kaisar, Pembina Pesantren Daarul Hijrah. Ia mengajarkan para santrinya untuk senantiasa mendoakan para donatur yang telah membantu.

“Adik-adik yang belajar dan menghafal Al-Qur’an di sini harus ingat, kewajiban kita adalah mendoakan kebaikan bagi orang yang telah berdonasi,” ujarnya.

Kepala Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Sulsel turut hadir dalam acara peresmian sumur tersebut. Ia membacakan ayat At-Taubah 103 yang bermakna mendalam tentang pentingnya sedekah:

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka.”

Menurutnya, ayat ini menunjukkan keindahan Islam sebagai agama yang menyeimbangkan antara memberi dan menerima.

“Bagi yang mampu, diperintahkan untuk berzakat dan bersedekah. Sedangkan kita yang menerima manfaat, dianjurkan untuk berdoa. Doa itu yang akan menjadi penenang jiwa mereka,” tuturnya.

Dengan demikian, terang dia, sedekah memang pantas disebut sebagai solusi. Ia bukan sekadar memberi, melainkan menghadirkan keberkahan yang mengalir tak terputus, seperti air yang kini memenuhi kehidupan para santri Daarul Hijrah dan masyarakat sekitarnya.*/Herim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Peran Murabbi dalam Perjuangan Islam tidak Mengenal Kata Pensiun

MAKASSAR (Hidayatullah.or.id) – Peran murabbi dalam perjuangan Islam tidak mengenal kata pensiun. Hal itu kembali ditegaskan oleh Ketua Dewan...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img