SUKABUMI (Hidayatullah.or.id) — Hujan deras selama dua hari berturut-turut telah menyebabkan banjir bandang di Sukabumi pada 4 Desember 2024. Salah satu wilayah terdampak terparah adalah Desa Curugluhur, Kecamatan Sagaranten, di mana ratusan rumah warga rusak, akses jalan terputus, dan jembatan utama hancur. Kondisi ini menyulitkan distribusi bantuan kepada warga yang membutuhkan.
Merespon bencana ini, SAR Hidayatullah, dengan dukungan penuh dari Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH), segera bergerak menuju lokasi pada Sabtu, 7 Desember 2024.
Posko utama didirikan di Desa Curugluhur sebagai pusat koordinasi bantuan. Dalam kolaborasi dengan Mako Brimob, tim gabungan ini berfokus pada evakuasi warga, distribusi logistik, serta penanganan darurat lainnya.
“Kami harus menggunakan motor untuk menjangkau desa-desa terpencil karena jalan yang rusak parah,” ujar M. Fajar, Koordinator Lapangan tim tersebut, seperti dalam keterangannya diterima media ini, Senin, 7 Jumadil Akhir 1446 (9/12/2024).
Meskipun tantangan medan sangat berat, semangat para relawan tidak surut. Mereka terus berupaya menyalurkan bantuan kepada warga yang masih terisolasi.
Laznas BMH memainkan peran yang sangat strategis dalam situasi seperti ini. Tidak hanya sebagai penyalur bantuan logistik, lembaga ini juga menyediakan dukungan psikososial bagi penyintas bencana.
Dalam jangka panjang, BMH berkomitmen memberikan pemberdayaan ekonomi untuk membantu para korban bangkit dari keterpurukan. Keberhasilan ini dicapai berkat pengelolaan zakat, infak, dan sedekah yang profesional dan transparan, sehingga bantuan dapat disalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak optimal.
“Semoga dengan bantuan ini, warga dapat segera bangkit dan memulihkan kehidupan mereka,” kata Fajar, seraya menambahkan kolaborasi ini merupakan cerminan dari pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menangani bencana alam.
Di tengah bencana yang melanda Sukabumi, kehadiran para relawan menjadi harapan bagi para korban. Kehadiran mereka memberikan pesan kuat bahwa di balik setiap kesulitan, selalu ada peluang untuk bangkit dan melanjutkan hidup. Upaya kolektif ini, Fajar menambahkan, tidak hanya memberikan bantuan fisik, tetapi juga semangat untuk bertahan dalam menghadapi ujian kehidupan.*/Herim