Hidayatullah.or.id – Sebagai bentuk komitmen untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran Al-Qur’an, Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Ponorogo pada hari Sabtu 21 Nopember 2015 lalu menyelenggarakan kegiatan upgarding guru Al-Qur’an. Acara ini menghadirkan trainer Ummi Foundation Rayon Madiun Raya.
“Kami melakukan kerja sama dengan Ummi Foundation (UF) Rayon Madiun Raya,” kata Muslim salah satu panitia yang juga pengurus yayasan.
Dalam kegiatan yang dilaksanakan Oleh PPAS Hidayatullah Ponorogo yang beralamat di jalan Pringgodani 42 Sumoroto, Kecamatan Kauman, Ponorogo, ini dihadiri oleh guru ngaji dari beberapa pesantren dan lembaga pengajaran Al Qur’an seperti TPA dan TPQ.
Sebagaimana yang disampaikan oleh Muslim “Kami melibatkan pesantren dari internal pesantren Hidayatullah dan beberapa lembaga pendidikan sekitar”.
Dalam sambutannya, Ustadz Fauzi Fiisabilillah selaku koordinator PPAS Hidayatullah Ponorogo menuturkan akan pentingnya belajar Al-Qur’an dan bagaimana mengajarkannya kepada orang lain dengan mengutip sebuah hadist Nabi Muhammad SAW “Sebaik-baik dari kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya”.
Acara yang dikemas dengan seminar tersebut mengusung tema “Membangun Mutu Pembelajaran Al-Qur’an”. Acara ini diharapkan mampu menjadi program berkelanjutan PPAS Hidayatullah Ponorogo sebagaimana yang dikatakan oleh Pembina PPAS, Ustadz Agus Mahmudi
“Ending Pusat Pendidikan Anak Sholih (PPAS) adalah pilihan utama bukan akhir,” kata Agus.
Seminar yang dihadiri pengajar Al-Qur’an ini merupakan awal sehingga akan ada tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
“Jadi di Ummi Foundation ini ada standarisasinya dan yang boleh mengajar hanya guru yang sudah tersertifikasi, sehingga mutu dari pembelajaran Ummi diharapkan dapat terus terjaga,” ungkap salah seorang yang belajar Ummi.
Selanjutnya, dalam kesempatan ini Peserta seminar yang notabene adalah para pengajar ini menyepakati hari Rabu dan Kamis untuk mengikuti pelatihan bersama Ummi Foundatin agar lebih mendalam sebagai tindak lanjut dari acara tersebut.
Sebagaimana di ketahui PPAS Pesantren Hidayatulllah Ponorogo telah memiliki 81 peserta anak didik setingkat TPQ. Hal ini membutuhkan buku, sistem, dan guru yang profesional.
Agus Mahmudi berharap PPAS Hidayatullah Ponorogo dapat berkembang dan bisa menjadi kebanggaan orang tua kelak di surga karena anak-anaknya menjadi penolong orang tuanya di akhirat dengan membawa mahkota karena anak-anaknya belajar membaca Al-Qur’an dan menghafalkannya bersama PPAS Hidayatullah.
Ia menambahkan, kegiatan pengajaran Al Qur’an ini juga disertai juga pembelajaran tingkat lanjut metode memahami dan mencintai Al Qur’an yang menerapkan konsep Grand MBA yang telah digagas oleh Hidayatullah.
Grand MBA sendiri adalah akronim dari Gerakan Nasional Dakwah Membaca dan Belajar Al-Qur’an. Program ini telah distandarisasi secara nasional dibawah koordinasi dari Departemen Dakwah DPP Hidayatullah bekerjasama dengan Pos Dai Hidayatullah. (ybh/hio)