إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
أما بعد : عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Ma’syiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Dakwah adalah urusan besar bagi kaum muslimin, karena dakwahlah yang menentukan selamat atau binasanya umat manusia, serta bahagia atau celakanya.
Keselamatan manusia sejak di dunia hingga akhirat sangat tergantung sejauh mana dakwah yang dibawa para Rasul sampai kepada mereka.
Setelah sempurna misi dakwah Rasulullah ﷺ, tugas besar ini pun dibebankan kepada generasi yang hadir setelahnya dari kalangan orang-orang yang memiliki keimanan.
Tidak ada satupun generasi yang terlepas dari misi dakwah ini sebagai sebuah kewajiban mengajak manusia kepada kebenaran dan keselamatan.
Manusia memiliki tabiat yang cenderung mengikuti hawa nafsu (syahwat), berpotensi mengikuti kesesatan dan syubhat, juga berpeluang melakukan kezaliman. Oleh karenanya dakwah sangat dibutuhkan, mengingatkan tatkala mereka lalai, menasehati saat terlupa dan menolongnya tatkala lemah.
Dakwah menyelamatkan manusia dari ketersesatan dan malapetaka akibat peradaban materialistis, pengaruh ideologi, dan sistem jahiliyah. Misi dakwah mewujudkan kemaslahatan, menghindarkan kerusakan, serta mendatangkan dunia dan akhirat. Allah Ta’ala berfirman:
وَٱللَّهُ يَدۡعُوٓاْ إِلَىٰ دَارِ ٱلسَّلَٰمِ وَيَهۡدِي مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٖ مُّسۡتَقِيمٖ
“Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam)”. (QS. Yunus: 25)
Ma’syiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Misi keselamatan yang diperjuangkan dalam gerakan dakwah meliputi berbagai aspek, antara lain:
Misi Pertama: Menghadirkan kebenaran dan menumpas kebatilan
Allah Subhana wa ta’ala berfirman,
وَقُلْ جَآءَ ٱلْحَقُّ وَزَهَقَ ٱلْبَٰطِلُ ۚ إِنَّ ٱلْبَٰطِلَ كَانَ زَهُوقًا
“Dan katakanlah: Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap”. (QS. al Isra’: 81)
Ayat di atas menegaskan bahwa tatkala dakwah yang menyerukan kebenaran (al-haq) telah datang, niscaya kebatilan (al-bathil) akan hilang dan sirna. Jadi apabila kebenaran tidak diperjuangkan, maka kebatilan akan tetap eksis.
Misi Kedua: Menegakkan keadilan, dan melenyapkan kedzaliman
Syariat Islam memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap keadilan. Al Qur’an dan Sunnah telah meletakkan prinsip keadilan jauh sebelum muncul pemikiran tentang Hak Asasi Manusia (HAM) di tengah masyarakat dunia.
Terdapat 320 ayat berkaitan dengan penentangan terhadap kezaliman, ada 50 ayat tentang keadilan (al-‘adl danal- qisth), dan 10 ayat terkait larangan pemaksaan demi menjamin kebebasan berpikir, berkeyakinan dan mengutarakan aspirasi.
Banyak sekali ayat al Qur’an yang memerintahkan penegakan keadilan, di antaranya firman Allah Ta’ala:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (Ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan”. (QS. al Maidah: 8)
Ayat ini mengandung perintah menegakkan keadilan sebagai bentuk perwujudan ketakwaan. Orang-orang beriman diharuskan menjadi saksi yang adil, yakni tidak memihak kepada salah satu pihak, karena kebencian atau sentimen terhadap suatu pihak dapat menyebabkan kezaliman dan ketidakadilan.
Ma’syiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Misi Ketiga: Menebar kebaikan, dan mencegah kerusakan
Dakwah senantiasa mengajak manusia untuk menjadi pribadi yang memberi manfaat bagi orang lain (nafi’an lighairihi) dan lingkungannya. Rasulullah ﷺ bersabda yang artinya:
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang selalu diharapkan kebaikannya dan aman dari kejahatannya, adapun seburuk-buruk kalian adalah orang yang tidak diharapkan kebaikannya dan tidak aman dari kejahatannya.” (HR. Ahmad)
Dakwah akan memotivasi setiap muslim menjadi pelita di lingkungan sekitarnya, menghadirkan energi positif bagi keluarga dan masyarakatnya melalui ilmu, karya, amal, sikap, perilaku, harta dan sebagainya.
Misi Keempat: Membangun persaudaraan, dan mencegah permusuhan
Prinsip persaudaraan yang ditanamkan Rasulullah ﷺ kepada masyarakat Madinah bukanlah slogan kosong yang sekedar didengungkan dengan lisan. Melainkan sebuah ajaran kebenaran yang dipraktekkan secara langsung dan terhubung dengan realitas kehidupan dan relasi sosial antara Muhajirin dan Anshar di bawah kepemimpinan Rasulullah ﷺ.
Persaudaraan yang dibangun itu sebagai upaya mempersatukan berbagai suku yang sekian lama saling bertikai dan bermusuhan sebelum datangnya cahaya Islam.
Melalui dakwah, permusuhan dan pertikaian hingga kesenjangan sosial dapat dihindarkan. Rasulullah saw sendiri sebagai pemimpin terjun langsung menjadi pelopor dan teladan, memberi tuntunan sehingga ikatan sosial dengan asas Iman semakin kokoh dan kuat.
Misi Kelima: Mewujudkan kebahagiaan dunia dan akhirat
Dakwah mengajak manusia untuk beriman dan beramal shaleh, dengan itulah mereka akan meraih kebahagiaan hakiki.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُم بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun erempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS. An Nahl: 97)
Ayat ini memberi jaminan bahwa orang berimana dan beramal shaleh akan mendapatkan kehidupan yang baik berupa kebahagiaan, ketenangan, ketentraman, dan kedamaian.
Kebahagiaan yang menjadi harapan orang beriman meliputi kehidupan dunia yang fana dan kehidupan akhirat yang abadi.
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا
“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi”. (QS. al Qashash: 77)
Manusia diciptakan dari unsur ruh dan jasad, keduanya memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi secara adil dan proporsional. Ruh membutuhkan wahyu untuk memberi tuntunan dan panduan hidup yang benar, akal membutuhkan ilmu agar dapat berpikir dan berkarya, sedangkan jasmani membutuhkan nutrisi untuk bisa beramal dan beraktifitas. Iman, Ilmu dan amal jika menyatu itulah yang dapat menghadirkan kebahagiaan dunia dan akhirat.
Ma’syiral muslimin jama’ah Jum’ah rahimakumullah
Demikianlah misi keselamatan yang diperjuangkan dalam gerakan dakwah Islam. Kita semua memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk menjalankannya sesuai kapasitas kita masing-masing. Semoga Allah memberi Taufiq dan kemampuan, Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا
اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد
Do’a Penutup
فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً. اللّهُمَّ وَفِّقْنَا لِطَاعَتِكَ وَأَتْمِمْ تَقْصِيْرَنَا وَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبّ الْعَالَمِيْنَ.
!!!عِبَادَاللهِ
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَالْمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ