AdvertisementAdvertisement

Hidayatullah Sumsel Eratkan Jalinan Silaturrahim dengan NU dan Muhammadiyah

Content Partner

PALEMBANG (Hidayatullah.or.id) — Sebagai gerakan dan organisasi Islam yang masih belia dan minim pengalaman, Hidayatullah senantiasa terbuka belajar dan bersemangat menyerap ilmu dari organisasi sejenis, terutama kepada dua organisasi massa Islam terbesar di Tanah Air yaitu Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

Berangkat dari spirit tersebut, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah Sumatera Selatan (Sumsel) melakukan silaturahim kepada kedua organisasi tersebut.

Kunjungan silaturrahim pertama dilakukan ke kantor Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel pada Selasa, 23 Rabi’ul Akhir 1445 (7/11/2023).

Silaturahim tersebut diterima langsung oleh Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel, KH. Drs. Amiruddin Nahrawi dan jajaran pengurus PWNU Sumsel di Kantor PWNU Sumsel, Jl. Mayor Salim Batubara Lorong Nurul Huda No.1988, Sekip Jaya, Kecamatan Kemuning, Kota Palembang.

Ketua DPW Hidayatullah Sumsel, Ust. Lukman Hakim, M.H.I, mengatakan bahwa silaturahim ini bertujuan untuk menjalin hubungan baik antara Hidayatullah Sumsel dengan PWNU Sumsel.

“Kami berharap dengan silaturahim ini, kita dapat saling mengenal dan bekerja sama untuk kemajuan umat Islam di Sumsel,” ujar Ustadz Lukman seperti dilansir laman hidayatullahsumsel.com.

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PWNU Sumsel, Drs. KH. Amiruddin Nahrawi, menyambut baik silaturahim tersebut. Ia berharap, silaturahim ini dapat menjadi awal dari kerja sama yang baik antara Hidayatullah Sumsel dengan PWNU Sumsel.

“Kami menyambut baik silaturahim ini, semoga Hidayatullah Sumsel diberikan yang terbaik untuk kemaslahatan umat,” ujar KH. Amiruddin.

Selain Ketua DPW Hidayatullah Sumsel, turut hadir dalam silaturahim tersebut jajaran pengurus DPW lainnya yaitu Sekretaris Sriyono, S.Pd, Bendahara Dwi Agung, S.Pd, dan Kadep Ekonomi Aset DPW Hidayatullah Sumsel, Kosim.

Kunjungan ke PW Muhammadiyah

Hari berikutnya, Selasa, 24 Rabi’ul Akhir 1445 (8/11/2023), Dewan Pimpinan Wilayah Hidayatullah Sumatera Selatan melakukan silaturahim ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWMU) Sumsel di Kantor PW Muhammadiyah Sumsel, Jl. Jenderal Ahmad Yani, 13 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang.

Silaturahim tersebut diterima oleh Ketua PW Muhammadiyah Sumsel, KH. Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H. dan jajaran Pengurus PW Muhammadiyah Sumsel.

Dalam silaturahim tersebut, Ketua DPW Hidayatullah Sumsel, Ust. Lukman Hakim, M.H.I. menyampaikan bahwa silaturahim ini merupakan langkah awal untuk terus menjalin kerja sama antara kedua organisasi.

“Kami berharap melalui silaturahim ini, kedua organisasi dapat saling mengenal dan bersinergi dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, dan keagamaan,” ujar Lukman.

Sementara itu, Ketua PW Muhammadiyah Sumsel, KH. Ridwan Hayatuddin, S.H., M.H. menyambut baik kedatangan pengurus DPW Hidayatullah Sumsel.

“Kami sangat mengapresiasi silaturahim ini. Kami berharap silaturahim ini dapat terus berlanjut dan dapat menjadi jembatan untuk menjalin kerja sama yang lebih erat antara kedua organisasi,” ujar Ridwan.

Dalam kunjungan tersebut, Pengurus Harian DPW Hidayatullah Sumsel yang hadir meliputi Ketua, Lukman Hakim, M.H.I, Sekretaris Sriyono, S.Pd, dan Bendahara Dwi Agung, S.Pd.

Silaturahim ini merupakan langkah positif dalam memperkuat hubungan antara kedua organisasi yang memiliki peran penting dalam pengembangan agama dan sosial di Sumatera Selatan.

Seperti diketahui, Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan KHA Dahlan.

Adapun NU berdiri pada tanggal 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926 oleh Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy’ari, atau memiliki julukan Hadratussyaikh yang berarti Maha Guru. (ybh/hidayatullah.or.id)

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Hidayatullah dan Revitalisasi Peran Muballigh dalam Mencerdaskan Kehidupan Bangsa

PERAN muballigh dalam mencerdaskan kehidupan bangsa di Indonesia sangatlah penting. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi, muballigh terus menjadi...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img