AdvertisementAdvertisement

Keniscayaan Perubahan dan Kepemimpinan yang Kuat

Content Partner

PERUBAHAN seperti hembusan angin yang tak dapat dihindari. Ia sebuah konstanta dalam kehidupan setiap organisasi. Sebagaimana seorang navigator atau nakhoda yang bijak akan memanfaatkan arus dan angin untuk mencapai tujuannya.

Navigator tidak bisa mengubah arah angin, atau melawan arah angin, akan tetapi dia selalu dapat mengubah layar, untuk mengerakkan kapal hingga mencapai tujuan.

Begitu pula organisasi yang berhasil adalah yang memahami betapa pentingnya merangkul dan berdamai dengan perubahan sebagai alat untuk mencapai pencapaian yang maksimal.

Perubahan bukan permasalahan takdir sehingga hadirnya tidak hanya diterima sebagai suatu keharusan dengan pasrah. Tetapi, ia juga harus dijadikan sebagai peluang untuk menjadi energi perubahan menuju kebaikan, pada saatnya akan mencapai pertumbuhan dan peningkatan.

Organisasi yang mampu beradaptasi dan berselancar di atas perubahan lingkungan, teknologi, pasar, dan kebutuhan di sekitarnya adalah yang akan bertahan dan berkembang.

Selain itu pada saat yang bersamaan, perubahan memberi organisasi kesempatan untuk melakukan evaluasi diri, meresapi ulang visi, misi, dan tujuan, sehingga dapat merumuskan strategi baru yang lebih efektif dan efisian. Sehingga hal ini merupakan saat yang tepat untuk melepaskan diri dari kebiasaan lama yang mungkin sudah usang dan tertinggal oleh zaman, selanjutya dapat mendorong kretaifitas dan inovasi yang akan memberikan daya saing yang lebih kuat bagi organisasi.

Kendati demikian, perubahan juga dapat menimbulkan ketidakpastian dan kekhawatiran di kalangan internal organisasi. Jika salah strategi, maka bukan tidak mungkin akan terjadi instabilitas dan disharmoni di organisasi karena terjadi kebingungan dalam menghadapi perubahan. Tidak jarang berakibat salah arah yang berlanjut dalam kehancuran organisasi, baik dalam sekala kecil maupun sekala yang lebih besar.

Kepemimpinan Kuat

Oleh karena itu, salah satu kunci dalam menghadapai perubahan adalah adanya kepemimpinan yang kuat. Sebab, eksistensi sebuah kepemimpinan yang kuat dan dibarengi dengan komunikasi yang jelas sangat penting dalam mengelola perubahan.

Memberikan pemahaman yang mendalam tentang alasan di balik sebuah perubahan, mengakomodasi berbagai masukan dari struktural dan angota, serta melibatkan mereka dalam proses pengambilan keputusan dalam berbagai tingkatan, akan membantu mengurangi resistensi dan menciptakan suasana yang kondusif untuk perubahan yang sukses.

Perubahan adalah pelajaran yang tak terelakkan dan organisasi yang mampu memeluknya dengan penuh semangat dan visi yang jelas akan muncul sebagai pemenang. Ini adalah salah satu faktor penting untuk mencapai pencapaian yang terbaik, karena hanya melalui perubahan kita dapat terus bergerak maju, tumbuh, dan berkembang, menciptakan organisasi yang tangguh dan relevan di masa depan.

Dengan demikian maka perubahan adalah salah satu aspek fundamental dalam perjalanan sukses setiap organisasi. Seperti perjalanan hidup manusia yang dipenuhi oleh beragam peristiwa, perubahan adalah keniscayaan bagi suatu entitas untuk mencapai potensi terbaiknya.

Tanpa perubahan, suatu organisasi akan terjebak dalam keadaan stagnasi, mandeg, dan jumud, yang bisa menghambat kemajuan, pertumbuhan, dan daya saingnya. Perubahan bukanlah musuh, melainkan mitra dalam pencapaian keunggulan. Dan, hal ini sejalan dengan firman Allah ta’ala:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِهِمۡۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوۡمٖ سُوٓءٗا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ

“…Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (Q.S. Al-Ra’du, 13:11)

Akhirnya, dalam dinamika kehidupan yang terus berubah, maka organisasi dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat dan cerdas untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dan komparatif yang lebih besar. Oleh karena itu, perubahan harus diterima dengan keterbukaan dan disambut dengan strategi yang tepat.

Sebuah organisasi yang siap berubah adalah organisasi yang siap meraih pencapaian yang terbaik dalam upaya mencapai tujuannya, saat ini maupun di masa depan. Dan, menjadi tepat sebuah kalimat yang menyatakan bahwa berubah atau punah. Wallahu a’lam.

*) Asih Subagyo, penulis adalah Ketua Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

“Sa Terharu, Sa Dapat Bantuan”, Simpul Sinergi Hangatkan Hati Mualaf Suku Marind

MERAUKE (Hidayatullah.or.id) -- Di tengah rimba Papua Selatan, suasana haru bercampur bahagia menyelimuti Distrik Malind, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img