PADA hakekatnya semua perintah Allah dan Rasulullah memiliki banyak faedah bagi orang-orang yang mentaatinya. Termasuk perintah shalat subuh berjamaah di masjid yang sarat dengan faedah, meski faedah di bawah ini tidak menjadi tujuan utama dalam beribadah. Faedah ini bagian dari bonus dari sebuah ketaatan yang berdasar kepada keimanan dan kecintaan.
Pertama, mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat
Kondisi pada waktu subuh umumnya masih gelap, walau dengan penerangan listrik terutama di wilayah perkotaan, nyaris tidak ada perbedaan siang dan malam karena cahaya listrik menerangi semua sudut-sudut kota.
Cahaya yang Allah janjikan di hari kiamat tentu lebih terang ribuan kali lipat dibandingkan cahaya listrik ataupun cahaya matahari di dunia. Bagi orang-orang yang memenangkan dirinya untuk bangun dan melangkahkan kaki ke masjid dengan menerobos gelapnya malam menjelang pagi maka ganjaran yang besar dari Allah Ta’ala dengan cahaya yang sempurna di hari Kiamat kelak, dalam hadits disebutkan:
عن بريدة الأسلمي رضي الله عنه عن النبي – صلى الله عليه وسلم قال :بشِّرِ المشَّائين في الظُّلَم إلى المساجد بالنور التام يوم القيامة
Dari Buraidah al-Aslami radhiyallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang berjalan pada saat gelap menuju masjid, dengan cahaya yang sempurna pada hari Kiamat.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Kedua, mendapatkan ganjaran shalat malam sepenuh waktunya
Sebagaimana dipahami bahwa tidak mudah untuk melakukan shalat malam atau Tahajjud sepenuh malam. Beberapa alasan yang menjadikan shalat Tahajjud berat salah satunya aktivitas siang hari yang melelahkan dan menguras energi.
Namun demikian, pahala melakukan shalat malam sepenuh waktu malam ternyata bisa didapatkan dengan melakukan shalat Subuh secara berjamaah, dalam hadits Rasulullah shallallahu alaihi wasallam disebutkan:
مَن صلى العشاء في جماعة، فكأنما قام نصف الليل، ومن صلى الصبح في جماعة، فكأنما صلَّى الليلَ كلَّه
“Barang siapa yang melakukan shalat Isya berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat setengah malam. Barang siapa yang melakukan shalat Subuh berjamaah, maka dia sama seperti manusia yang melakukan shalat malam sepanjang waktu malam itu.”(HR. Muslim, dari Utsman bin Affan Radhiallahu ‘anhu)
Ketiga, berada dalam jaminan AllahTa’ala
Artinya, orang yang melaksanakan shalat Subuh dengan sempurna, antara lain dengan melaksanakannya berjamaah, maka dia berada dalam jaminan dan perlindungan Allah Azzawajalla.
Dengan begitu, siapa yang berada dalam perlindungan Allah, orang itu tidak boleh disakiti, orang yang berani mencelakakannya terancam dengan azab yang pedih, sebab dia telah melanggar perlindungan yang Allah berikan kepada orang tadi, dalam haditsnya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَن صلَّى الصبح، فهو في ذمة الله، فلا يَطلُبَنَّكم الله من ذمَّته بشيء؛ فإن من يطلُبهُ من ذمته بشيء يدركه، ثم يَكُبه على وجهه في نار جهنم
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya. Karena barangsiapa yang Dia tuntut pada jaminan-Nya, pasti Dia akan mendapatkannya. Kemudian dia akan ditelungkupkan pada wajahnya di dalam Neraka.” (HR. Muslim, dari Jundubibn Abdillah al-Bajali Radhiallahu ‘anhu)
Keempat, jamaah shalat Subuh dipersaksikan oleh malaikat
Bagaimana rasanya sedang rajin-rajinnya kerja dilihat oleh bos? Tentu senang dan bangga diri. Shalat Subuh berjamaah dipesaksikan malaikat dan tentu malaikat sambil mencatat sebagai sebuah kebaikan.
Ketika malaikat sebagai makhluk yang tidak pernah durhaka menjadi saksi kebaikan maka mempermudah di hari pertanggungjawaban di akherat nanti.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
يتعاقبون فيكم ملائكةٌ بالليل وملائكةٌ بالنهار، ويجتمعون ف ي صلاة الفجر وصلاة العصر، ثم يعرُجُ الذين باتوا فيكم، فيسألهم ربُّهم – وهو أعلم بهم: كيف تركتم عبادي؟ فيقولون: تركناهم وهم يصلُّون، وأتيناهم وهم يصلون
“Malaikat bergantian melihat kalian pada siang dan malam. Para malaikat itu bertemu di shalat Subuh dan shalat Ashar. Kemudian yang bermalam dengan kalian naik (ke langit) dan ditanya oleh Rabb mereka, dan Dia lebih tahu keadaan hamba-hambanya, Bagaimana kondisi hamba-hambaku ketika kalian tinggalkan?’ Para malaikat menjawab, ‘Kami meninggalkan mereka dalam keadaan shalat, dan kami mendatangi mereka dalam keadaan shalat.” (HR. Bukhari-Muslim)
Kelima, keselamatan dari siksa Neraka
Keselamatan dari siksa Neraka berarti berita gembira tentang masuk Surga. Ganjaran ini tentunya berlaku bagi yang melaksanakan shalat Subuh secara sempurna (berjamaah). Subhanallah, ini informasi langsung dari Rasulullah yang memberikan kabar gembira kepada para pejuang shalat Subuh dan Ashar berjamaah.
Mari perhatikan Hadits berikut:
عن عُمارة بن رويبة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: (لن يلج النارَ أحدٌ صلى قبل طلوع الشمس وقبل غروبها) رواه مسلم
Dari Umarah Radhiallahu ‘anhu berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Tidak akan masuk Neraka seorang yang shalat sebelum terbitnya matahari (Subuh) dan terbenamnya matahari (Ashar).”(HR. Muslim)
Tips Shalat Subuh Berjamaah di Masjid
Dengan berderet banyaknya keutamaan shalat Subuh berjamaah, tentu tidak perlu motivasi lain tapi memerlukan langkah-langkah tehnis untuk bisa melaksanakan shalat Subuh berjamaah dengan istiqomah. Terkadang keinginan atau kemauan kuat tapi masih kesulitan untuk melaksanakannya.
Berikut ini beberapa tips untuk mencari tuntunan tehnisnya:
- Berusaha mempelajari dari buku, video kajian, kisah-kisah untuk menguatkan keyakinan tentang keutamaan shalat Subuh berjamaah. Ini penting sebagai iqra’ atau membaca, semakin banyak informasi kebaikan maka semakin menguatkan keyakinan.
- Memiliki tekad dalam diri sendiri dan meyakinkan diri untuk bisa melaksanakannya secara konsisten. Niat yang kuat menjadi kunci sebuah amal, karena dengan niat kuat maka ada tekad untuk berusaha sekuat tenaga melaksanakan ibadah tersebut.
- Menyampaikan kepada istri dan anak jika telah berkeluarga, atau ayah ibu tentang tekad tersebut, agar mendapatkan doa dan dukungan. Ini bukan lebay, tapi hal yang sederhana ini sangat mendukung niat-niat yang baik. Jika orang-orang atau kultur di rumah mengkondisikan untuk bangun tidur lebih awal dan ada kesepemahaman untuk saling mengingatkan maka menjadi mudah. Sebaliknya jika rumah kulturnya begadang malam dan bangun siang, rasanya berat juga untuk menjadi konsistensi shalat subuh berjamaah.
- Mengikuti komunitas atau kelompok pejuang shalat Subuh berjamaah yang ada di sekitar tempat tinggal atau masjidnya. Ini penting untuk mencari lingkungan yang baik dan mendukung.
- Jika belum ada komunitas maka cari teman, saudara atau tetangga yang sudah terbiasa shalat Subuh berjamaah, sebagai mentor, menasehati dan memotivasi. Sebagaimana Rasulullah sampaikan bahwa seseorang itu tergantung agama temannya.
- Mengubah jadwal tidur untuk tidak terlalu malam, memasang alarm dan memasang tekad yang kuat. Pola tidur yang kemalaman, sering begadang, ngobrol atau kerja hingga larut malam, itu semua perlu ada evaluasi untuk memudahkan bahwa
- Jika bangun shalat Subuh berjamaah berat, masih ngantuk dan ingin tidur lagi maka ingatlah bahwa suatu saat nanti akan ditidurkan selamanya. Rezeki paling indah adalah bisa bangun pagi dan melaksanakan ketaatan kepada Allah dengan shalat subuh beerjamaah.
*) Ust. Dr. Abdul Ghofar Hadi, penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal I Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah