MAHULU (Hidayatullah.or.id) — Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam (SAW), Pondok Pesantren Hidayatullah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, menggelar kajian Parenting dan Kajian Hikmah Maulid Nabi di Masjid Al Falah Ujoh Bilang Mahulu, Jum’at, 20 Rabi’ul Awal 1445 (6/10/2023).
Pada kesempatan itu Ketua Pondok Pesantren Hidayatullah Kabupaten Mahakam Ulu, Ust. Muhammad Taufik Pasannai menghadirkan pegiat kajian keluarga sakinah nasional yaitu yaitu pendiri Komunitas Keluarga Cerdas (KKC) KH. Naspi Arsyad Lc, MA.
Taufik menyampaikan, hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada 12 Rabi’ul Awal menjadi hari besar yang selalu dirayakan oleh umat Muslim.
“Maulid adalah bentuk peringatan bahwa pada hari tersebut telah lahir junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang kehadirannya di dunia sangat mulia dan berarti dari rahim seorang Ibu bernama Aminah dan sang Ayah bernama Abdullah bin Abdul Muthalib,” kata Taufik dalam sambutannya, mengenalkan sosok Nabi terakhir itu di hadapan para hadirin yang sebagian diantaranya muallaf atau baru memeluk agama Islam.
Sementara itu, di hadapan jamaah yang hadir, KH. Naspi Arsyad menjelaskan tentang hikmah maulid dan juga pentingnya meneladani Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari hari termasuk dalam penerapan kepengasuhan anak (parenting).
Naspi mengatakan, pendidikan anak merupakan salah satu aspek paling penting dalam kehidupan manusia. Dalam Islam, pendidikan anak memiliki nilai yang sangat tinggi, dan banyak ayat Al-Quran serta Hadis yang menyoroti pentingnya memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak.
Namun, dalam konteks modern, pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab orang tua, tetapi juga masyarakat dan lingkungan sekitar.
Oleh sebab itu, ditegaskan Naspi, parenting Islam menekankan keterlibatan masyarakat dan lingkungan sekitar sebagai kunci sukses dalam pendidikan anak.
Dia menjelaskan, parenting Islam adalah pendekatan dalam mendidik anak-anak yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam. Ini mencakup cara orangtua mendidik, memberikan teladan, dan menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan spiritual dan moral anak-anak.
“Dalam Islam, orangtua dianggap sebagai guru pertama bagi anak-anak mereka, dan mereka memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian anak-anak,” kata Naspi yang juga konsultan keluarga di Keluargapedia ini.
Salah satu prinsip utama parenting Islam adalah mendidik anak-anak dengan kasih sayang, pengertian, dan kesabaran. Rasulullah SAW adalah contoh utama dalam hal ini, beliau selalu menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak dan cucunya.
Namun, dia menegaskan, pendidikan anak bukanlah tanggung jawab orangtua semata. Masyarakat dan lingkungan sekitar juga memiliki peran besar dalam membentuk karakter anak-anak dan mendukung pendidikan mereka.
Keterlibatan masyarakat dalam pendidikan anak adalah bagian dari ajaran Islam, dan lingkungan tempat anak-anak tumbuh memiliki dampak besar pada perkembangan mereka.
Oleh karena itu, terang Naspi, kolaborasi antara orangtua, masyarakat, dan lingkungan sekitar adalah kunci sukses dalam pendidikan anak dalam Islam. Dengan pendekatan yang holistik ini, anak-anak dapat tumbuh menjadi individu yang kuat secara spiritual dan moral, sesuai dengan ajaran Islam.
Rangkaian kegiatan maulid ini juga menampilkan keterampilan dari siswa dan siswi PAUD Yaa Bunayya dan Rumah Qur’an Hidayatullah Mahulu.
Walaupun tergolong baru berdiri di Kabupaten Mahulu, Alhamdulillah, Hidayatullah Mahulu termasuk aktif dalam menunjukkan karya dan kegiatan yang mendidik generasi serta konsisten menebar kebaikan untuk warga sekitar.
Alhamdulillah kegiatan berjalan lancar yang dihadiri masyarakat umum dan tokoh masyarakat, ketua Baznas Mahulu, Ketua MUI Mahulu, Ketua DMI Mahulu, Ketua KKSS Mahulu, serta Kelompok ibu-ibu pengajian Ujoh Bilang dan Long Melaham. (ybh/hidyatullah.or.id)