BULAN Ramadhan memang bulan yang istimewa, penuh dengan keberkahan. Beberapa hari lalu, klub sepak bola Inggris, Blackburn Rovers, melalui akun resminya, mengunggah pengumuman bahwa mengundang kepada semua muslim dan keluarganya untuk melaksanakan shalat Idul Fitri di Ewood Park Stadium. Ini merupakan stadion kebanggan penduduk Blackburn.
Stadionnya sendiri memiliki kapasitas tempat duduk 31.267 penonton. Sedangkan pelaksanaan sholat Ied nanti dilaksanakan di lapangan rumput stadion. Dalam undangan itu juga dijelaskan bahwa, stadion akan di buka jam 8.30 pagi, khutbah dimulai pada jam 9.00, sedangkan shalat Ied jam 9.30.
Ini merupakan hal yang pertama kali terjadi di liga Inggris, bahwa stadion sepak bola dijadikan sarana keagaamaan yaitu untuk shalat Idul Fitri. Sehingga menjadi perhatian dan sorotan seantero jagad.
Blackburn Rovers Football Club adalah sebuah tim sepak bola Inggris yang saat ini bermain di Liga Championship (kasta ke-2) liga Inggris. Bermarkas di Blackburn, Inggris. Didirikan tahun 1875. Pernah menjuarai liga utama (premier league) Inggris sebanyak 3 kali yaitu tahun 1912, 1914, 1995.
Kota Blackburn sendiri berdasarkan sensus penduduk setempat tahun 2019, memiliki penduduk sejumlah 120,500. Sedangkan komposisi penduduknya adalah 62.7% kulit putih (60.0% keturunan Inggris), 34.3% oarang Asia dan0.7% kulit hitam. Dalam hal agama, 57,53 persen penduduknya adalah Kristen (rata-rata untuk Inggris 71,74 persen), 25,74 persen Muslim (rata-rata untuk Inggris 5,6 persen) dan 15,98% tidak beragama atau tidak disebutkan.
Sebagaimana diketahui di Inggris, bahwa komunitas muslim terbesar dapat ditemukan di London. Kemudian menyebar di kota-kota lain mulai dari Bradford, Luton, Blackburn, Birmingham hingga Dewsbury yang memiliki populasi muslim yang signifikan.
Dengan populasi 25,74 persen atau sekitar 31.016 jiwa tersebut, menjadi hal yang wajar jika kemudian klub berlogo mawar itu memfasilitasi warga muslimnya untuk shalat idul fitri. Karena klub ini menjadi kebanggaan warga Blackburn. Sehingga klub juga perlu merangkul semua komunitas untuk mendapatkan dukungan yang memadai.
Perlu diketahui bahwa tentu saja kebijakan ini sangat membantu komunitas muslim di Blackburn ataupun kota-kota di sekitarnya dalam menjalankan shalat Idul Fitri tahun ini.
Di Blackburn sendiri saat ini terdapat sekitar 45 masjid yang tersebar di seluruh kota Blakcburn. Dan akan ada tambahan satu masjid lagi yang masih dalam tahap pembangunan oleh kelompok usaha Issa Brothers (muslim keturunan India dengan berbagai jenis usaha) yang sedang membangun masjid besar di Blackburn.
Alokasi biaya yang dianggarkan sebesar 5 juta pound sterling atau sekitar 90 miliar rupiah. Dalam keterangannya terkait dengan pembangunan masjid ini disebutkan bahwa, “Dengan arsitektur Islamnya, jelas mencerminkan perubahan wajah Blackburn modern… dan ini akan menunjukkan Blackburn dalam cahaya baru tempat di mana ada keragaman, tetapi juga di mana komunitas bercampur”.
Di dalam skuad dan official klub Blackburs Rovers sendiri ada beberapa yang muslim, sebagaimana di klub-klub liga Inggris lainnya. Melalui akun resmi twiter @rovers, mengunggah foto pemain dan official yang sedang berbuka dan shalat berjamaah dengan caption.
“Malam ini, staf dari Ewood Park, akademi, pusat pelatihan yang menjalani ibadah Puasa bergabung dengan Reda Jousef Khadra (pemain Blackburn) dan Tezilyas untuk berbuka puasa. Makanan, doa dan pendidikan.”
Di bulan Ramadhan ini, pihak klub juga membagi-bagikan paket Ramadhan yang berisi makanan dan sembako yang akan diberikan kepada yang membutuhkan di seluruh wilayah Blackburn.
Hal ini nampaknya sangat relevan dengan tulisan terdahulu, terkait dengan perkembangan muslim di Eropa. Dimana khusus untuk Inggris, masih dilaporan yang sama diperkirakan pada tahun 2180, mayoritas penduduk Inggris adalah muslim. Selanjunya terkonfirmasi dalam laporan Statisca, dimana disebutkan bahwa seperti kebanyakan negara Eropa lainnya, Inggris memiliki populasi Muslim yang signifikan.
Dengan jumlah Muslim di Eropa yang diprediksi akan meningkat secara signifikan dalam waktu dekat, porsi Muslim Inggris secara populasi diprediksi meningkat dari 6,3 persen pada 2016 menjadi 17,2 persen pada 2050. Hal ini sebagian dapat dikaitkan dengan fakta bahwa populasi Muslim Inggris secara demografi adalah penduduk berusia muda, dan ini juga berlaku untuk populasi Muslim Eropa yang lebih luas.
Apa yang terjadi di Ewood Park tahun ini bukan sebuah kebetulan. Ada rekayasa Ilahiyah disitu, di luar kemampuan dan kapasitas manusia. Meskipun sangat erat kaitannya dengan aktifitas dan geliat dakwah kaum muslimin di Inggris secara umum.
Sangat memungkinkan hal ini akan menginisiasi stadion-stadion lainnya untuk melaksanakan kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang. Sebab klub-klub liga Inggris saat ini juga bertabur pemain muslim. Ini sebuah fakta bahwa Islam semakin tumbuh dan berkembang di Inggris.
Salah satunya dengan dakwah melalui sepakbola. Dan diterima oleh rakyat dan pemerintah Inggris. Hal ini seolah menyambut pernyataan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tahun 2022 ini resmi menetapkan tanggal 15 Maret sebagai Hari Internasional untuk Memerangi Islamofobia atau International Day to Combat Islamophobia.
Inilah ajaran Islam yang sesungguhnya. Sehingga dapat diterima oleh semua kalangan seantero jagad raya. Sebab begitulah karakteristik dasar sejak ajaran Islam diturunkan di muka bumi. Dan pada akhirnya akan memberikan rahmat bagi semesta alam, yang tidak tersekat oleh tempat, jarak dan waktu.
Sejalan dengan firman Allah QS Al Anbiya : 107 وَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَٰلَمِينَ. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. Dan bukti dari firman Allah ta’ala itu akan terus nampak dari dulu, kini dan masa mendatang. Wallahu A’lam
Asih Subagyo│Senior Researcher Hidayatullah Institute