JAKARTA (Hidayatullah.or.id) — Di berbagai platform media, tidak sedikit anggota, kader, atau simpatisan Hidayatullah yang masih sering bertanya tanya kapan Hidayatullah mulai puasa Ramadhan. Begitu pula pada momen tertentu lainnya seperti kapan hari Idul Fitri dan Idul Adha.
Melalui Seruan Ramadhan 1445 H/2024 M Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah yang disiarkan dari Jakarta, 30 Sya’ban 1445 H/ 11 Maret 2024, DPP Hidayatullah menyatakan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri, Hidayatullah mengikuti keputusan pemerintah melalui Sidang Isbat Kementerian Agama dan ormas Islam.
Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr. H. Nashirul Haq, Lc., MA, mengatakan sikap tersebut sebagai bentuk komitmen Hidayatullah untuk membangun kesatuan ummat serta merajut ukhuwwah Islamiyah.
Keputusan yang diambil dalam Sidang Isbat melibatkan MUI dan Ormas Islam setelah mendengar kesimpulan Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama.
“Insya Allah kita menaruh hormat dan kepercayaan terhadap Ulama dan pimpinan Ormas Islam sebagai representasi ummat Islam yang hadir dan terlibat dalam Sidang Isbat dan dengan kapasitas dan peralatan teknologi modern yang digunakan Tim Hisab Rukyat, in syaAllah validitas hasilnya lebih dapat dipertanggungjawabkan,” kata Nashirul dalam siaran Seruan Ramadhan tersebut.
Hal itu disampaikan Nashirul seraya menyitir sabda Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang diriwayatkan At-Tirmidzi dari Abu Hurairah: “Puasa kalian adalah pada hari kalian berpuasa, berbukanya kalian adalah ketika kalian berbuka dan hari ‘Iedul Adha kalian adalah tatkala kalian menyembelih”.
“Para ahlul ilmi menjelaskan maksud hadits ini adalah bahwa berpuasa dan berbuka itu dilakukan bersama jamaah dan kebanyakan manusia. In syaAllah pendapat ini yang lebih sesuai,” jelasnya.
Seruan Ramadhan DPP Hidayatullah yang mencakup tiga dimensi ini disampaikan kepada seluruh anggota, kader, dan jamaah Hidayatullah agar keistimewaan Ramadhan dapat diraih. (ybh/hidayatullah.or.id)