PALU (Hidayatullah.or.id) – Selain kampusnya dijadikan posko bersama berbagai lembaga yang menyalurkan bantuan untuk korban gempa-tsunami Palu, Pondok Pesantren Hidayatullah di Palu, Sulawesi Tengah, juga membuka dapur umum untuk warga dan relawan.
Di bawah tanggung jawab posko Pesantren Hidayatullah hingga saat ini tercatat ada 135 pengungsi, baik yang mendiami kampus maupun yang mengungsi di luar kampus.
Relawan pun terus berdatangan dari berbagai daerah untuk membantu. Baru-baru tiba sejumlah relawan dari Kalimantan Timur.
“(Mereka) tiba tadi malam lewat KM Siguntang,” ujar pengurus pesantren Ustadz Muhammad kepada hidayatullah.com, Rabu (03/10/2018).
Di posko ini warga sekitar pesantren yang juga korban bencana turut kebagian jatah makan sehari-hari pasca tsunami.
“30-an orang sampai 50-an orang, sekitar itu,” ujar Abu Fathun, salah seorang relawan Tim Aksi Sigap Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah Peduli Palu di Palu, kepada hidayatullah.com, Rabu (03/10/2018) secara terpisah.
Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Palu di Kelurahan Tondo, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, termasuk kawasan yang kena gempa dan tsunami pada Jumat (28/09/2018) lalu.
Meski sebagian bangunannya rusak, namun semua warganya selamat dari bencana dan masih mengungsi hingga saat ini.
Kampus pesantren tersebut hingga saat ini juga menjadi posko bersama para relawan dari berbagai lembaga dan komunitas.
Antara lain dari lembaga kemanusiaan internasional asal Turki Humanitarian Relief Foundation (IHH), Baitul Maal Hidayatullah (BMH), Tim SAR Hidayatullah, Sahabat Al-Aqsha (SA), Laskar Pembela Islam dari FPI, Jakarta Islamic School (JIS), dan sebagainya.
Dengan kedatangan relawan dari berbagai lembaga itu, aktivitas posko di kampus Hidayatullah begitu sibuk. Termasuk di dapur umum pun tak kalah sibuknya. Ibu-ibu relawan tampak sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk seratusan relawan.
Muhammad menerangkan, dengan keberadaan posko tersebut membuat kampus Hidayatullah semakin dekat dan dikenal masyarakat Palu. Bahwa pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tapi juga memiliki peran sosial bagi masyarakat.
Bahkan, terangnya, saat ini dari salah satu dinas setempat melibatkan Pesantren Hidayatullah dalam hal distribusi sembako.
“Jadi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi itu melibatkan kita dalam distribusi sembako dan sekarang sedang dalam proses,” terangnya.
Selain posko induk di Hidayatullah Palu, Hidayatullah juga membentuk posko transit di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan di Mamuju, Sulawesi Barat.
Posko transit ini untuk memudahkan warga masyarakat yang ingin menyalurkan bantuannya lewat Hidayatullah, terutama bagi mereka yang tidak bisa menyerahkan langsung ke Palu.*/Hidcom