Hidayatullah.or.id — Sembilan wanita yang belum lama memeluk Islam dari berbagai negara mendapatkan sambutan hangat dan penghargaan dari Maulana Hifzur Rehman Seoharvi Academy, sebuah organisasi yang fokus menyebarkan ajaran Islam di Jeddah. Demikian dilansir portal nasional Hidayatullah.com sebagaimana dikutip dari Arab News, Senin (12/1/2015).
Salah satu dari mereka berasal dari India dan delapan wanita lainnya berasal dari Filipina. Sebagian dari mereka memeluk Islam belum lama ini, sedangkan lainnya sudah lebih dari setahun lalu.
Dalam acara tersebut para Muslimah baru itu mendapatkan hadiah-hadiah. Mereka mengenang perjalanannya menuju Islam berikut hambatan dan rintangan yang dihadapi.
Hadir pula dalam acara itu sebagai tamu kehormatan, wanita kelahiran Inggris Mariam Sani (dulu bernama Pauttine Thomas) dan seorang wanita Amerika Mariya Attarji (dulu bernama Lisa Quiroga).
“Saya harus katakan bahwa adalah takdir saya untuk memilih jalan yang benar,” kata Nureman, salah satu wanita mualaf di hadapan para hadirin. “Mencari pekerjaan di Arab Saudi merupakan langkah awal saya menuju Islam. Sejak berada di sinilah saya mulai membaca-baca buku agama, tanpa pernah benar-benar berpikir untuk pindah agama. Tetapi semakin saya banyak membaca, semakin saya tertarik. Dan sekarang saya benar-benar mempelajari Islam di sebuah pusat dakwah.”
Syeikh Fatima menjelaskan bahwa dirinya dilahirkan dari keluarga Kristen. Ketika saudara laki-lakinya bersama temannya pergi ke Arab Saudi, mereka pindah memeluk Islam. Sekembalinya ke India mereka berusaha meyakinkan dirinya untuk ikut pula memeluk Islam.
“Saudara laki-laki saya mengatakan bahwa jika saya ingin datang ke sini maka saya harus memeluk Islam, yang kemudian saya lakukan, karena saya pikir ketika itu bahwa jika ingin pergi ke Saudi maka (menjadi Muslim) itu sebuah keharusan. Awalnya, saya tidak menerima Islam dengan hati saya,” papar Syeikh Fatima.
Tetapi kemudian, sebuah pengalaman traumatis yang berkaitan dengan anak perempuannya yang baru berusia satu tahun mengubah pemikirannya tentang agama.
“Sejak itu saya menerima Islam dari lubuk hati yang dalam dan menjalankan ajarannya setiap hari, bahkan keluarga saya di India tahu bahwa sekarang saya seorang Muslim,” kata Syeikh Fatima.
Para wanita mualaf lainnya juga menceritakan pengalamannya, tentang bagaimana keluarga mereka berpaling dan menjauh setelah mengetahui mereka memeluk Islam.
Menurut Mariam Sani, mualaf asal Inggris, adalah kehendak Allah dia berubah dari seorang wanita misionaris Kristen menjadi seorang Muslimah. Sani mengaku dulu dia ingin menyebarkan ajaran agama Kristen ke seluruh dunia, tetapi kemudian mengetahui bahwa dirinya menyebarkan agama yang keliru setelah mempelajari tentang agama-agama lain.
“Buku pertama saya adalah Muhammad dalam Bibel dan Yesus dalam Qur`an, dan setelah itu saya lebih banyak mencari tahu tentang Islam. Ketika saya melakukan pencarian itu, secara tidak sadar saya justru semakin dekat dengan Islam, dan suatu hari saya mendapati diri saya menerima ajarannya,” papar Sani.* (hio/ybh)