Hidayatullah.or.id -– Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) periode 2014-2019 Mahyudin ditemani Wakil Ketua Komisi II dari fraksi PKB Lukman Edy dan rombongan hari Sabtu (17/01/2015) melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan.
Rombongan mengunjungi pesantren di Jalan Mulawarman RT 25 Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kaltim itu untuk bersilaturahim serta berdialog bersama para ustad dan santri.
Menurut Mahyudin, sebagai seorang politisi dia mengaku harus dekat dengan para kiai dan santri.
“Biar lancar dan lebih berkah,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa lembaga pesantren adalah lembaga pendidikan yang masih utuh mengajarkan norma-norma dan nilai-nilai keagamaan.
Di tengah arus globalisasi dengan menguatnya gaya hidup individual, pesantrean terus berjuang mengajarkan kebersamaan.
Sementara itu Ustad Abdul Qadir Abdullah, salah satu pembimbing di pondok tersebut mengatakan, ini adalah kunjungan pertama MPR ke pesantren tersebut.
Hal senada juga di sampaikan Ustad Hamzah Akbar, pengurus pondok tersebut, ia mengaku terkejut dengan kunjungan pimpinan MPR itu.
Di tengah-tengah pertemuan tersebut, seorang santri bertanya kepada Mahyudin mengenai Otonom Khusus (Otsus) di Kaltim.
Menurutnya, dasar utama pemberian Otsus kepada daerah adalah pemerataan pembangunan. Bukan karena suatu daerah menginginkan kemerdekaan.
Dia mencontohkan, Papua yang kini menyandang Otsus sebagai daerah tertingal. Begitu juga di Aceh lantaran perang dan konflik panjang sehingga pembangunan di sana menjadi tertinggal.
Sementara Yogyakarta memang daerah kerajaan. Saat bergabung dengan NKRI mereka meminta otonomi khusus.
“Kaltim dasarnya adalah keadilan. Karena merasa sumberdayanya besar. Kenapa masih banyak masyarakat yang miskin. Itu perasaan. Tetapi perlu dicek apakah benar. Saya tak tahu peluangnya nanti seperti apa. Yang jelas tahapannya, Gubernur Kaltim rapat di DPRD untuk menyiapkan naskah akademiknya. Kami akan berjuang bersama baik di daerah maupun pusat,” ungkasnya.*/(Siraj)