
DEPOK (Hidayatullah.or.id) – Sebuah inisiatif penuh makna digelar di Rumah Tahanan (Rutan) Depok ketika HiGive Indonesia, mitra kerja Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas) Republik Indonesia, berkolaborasi dengan PT Neural Technologies Indonesia (NTI) untuk menyelenggarakan sesi coaching pengembangan diri bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), pada Selasa, 12 Ramadhan 1446 (12/3/2025).
Kegiatan ini sebuah upaya terstruktur untuk membawa perubahan psikologis dan sosial bagi narapidana, baik yang baru memasuki dunia baru di balik jeruji maupun mereka yang bersiap kembali ke masyarakat.
NTI, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi, pelatihan, dan konsultasi manajemen, memiliki pengalaman dalam memberikan layanan coaching untuk meningkatkan produktivitas dan etos kerja sumber daya manusia di berbagai instansi dan perusahaan mitra.
Salah satu aktivitasnya NTI adalah memberikan layanan coaching untuk para perusahaan mitra untuk meningkatkan produktivitas dan etos kerja SDM mitra instansi atau perusahaan. Kali ini, keahlian tersebut diarahkan untuk misi kemanusiaan yang lebih luas.
Pelatihan di Rutan Depok ini merupakan kunjungan kedua HiGive di bulan Ramadhan 2025. Jika kunjungan pertama lebih bersifat eksploratif, kali ini HiGive menggandeng NTI untuk memberikan coaching yang dirancang khusus bagi WBP.
Direktur HiGive Indonesia, Imron Faizin, menyampaikan pelatihan ini bertujuan untuk memberi rasa tenang dan bahagia kepada para warga binaan atau narapidana yang baru masuk atau menemukan dunia baru. Selain itu bagi warga binaan yang mau keluar akan mengetahui dan memiliki rencana lebih positif saat keluar nanti.
Sebanyak 20 WBP dari latar belakang kasus yang beragam mengikuti sesi ini. NTI mengerahkan empat pelatih profesional, dipimpin oleh Eko Budiyanto, untuk memandu proses coaching.
Suasana pelaksanaan berlangsung dinamis, seru dan penuh canda tawa, berkat pendekatan yang melibatkan berbagai permainan interaktif. Namun, di balik tawa itu, ada momen haru yang mendalam. Tidak sedikit dari mereka menangis mengingat dosa-dosa masa lalu.



Eko Budiyanto, sebagai koordinator tim pelatih, menjelaskan filosofi di balik pendekatan ini. “Coaching ini diberikan kepada warga binaan pemasyarakatan, jika mereka baru masuk tentunya agar mereka tidak stres sehingga menjalani kehidupan di penjara dengan riang dan suka cita,” ujarnya.
Dia menambahkan, rasa bahagia merupakan bentuk syukur telah diberikan nikmat untuk belajar menjadi diri lebih baik. Bagi narapidana yang mendekati masa bebas, coaching ini menjadi jembatan menuju kehidupan baru.
“Mereka diharapkan akan memiliki rencana hidup lebih baik lagi sehingga tidak masuk lagi ke dalam,” harap Eko, menegaskan dimensi preventif dari program ini.
Respon positif juga datang dari pihak Rutan Depok. Abimanyu, perwakilan petugas yang mendampingi kegiatan, menyampaikan apresiasi mendalam.
Ia sekaligus menyuarakan harapan akan keberlanjutan kolaborasi antara HiGive, NTI, dan Rutan Depok. “Semoga kegiatan positif ini tidak cukup sekali ini, namun bisa dapat rutin dilakukan,” ungkapnya.
Sehari sebelumnya, pada Senin, 11 Maret 2025, HiGive telah melakukan kunjungan ke Rutan Depok untuk membahas program kerjasama sekaligus menindaklanjuti pertemuan sepekan sebelumnya dengan pihak Rutan.
Konsistensi ini menunjukkan komitmen HiGive sebagai mitra strategis Dirjenpas Kemenimipas dalam mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial narapidana. Kegiatan ini bagian dari visi lebih besar untuk mengubah paradigma pemasyarakatan dari sekadar hukuman menjadi proses transformasi.
Imron menerangkan, dengan pendekatan coaching yang mengedepankan kebahagiaan dan perencanaan hidup, HiGive dan rekan kolaborasi membuktikan bahwa bahkan di balik dinding penjara, harapan untuk menjadi lebih baik tetap dapat dirajut.
Di tengah suasana Ramadhan yang penuh refleksi, inisiatif ini menjadi simbol nyata dari upaya membawa cahaya bagi mereka yang tengah menempuh perjalanan penebusan.[]