AdvertisementAdvertisement

OJK NTT dan BSI Gelar Edukasi Keuangan Syariah bagi Santri di Pondok Pesantren Hidayatullah

Content Partner

KUPANG (Hidayatullah.or.id) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama Bank Syariah Indonesia (BSI) Kantor Cabang Kupang dan PT Pegadaian Syariah Kantor Cabang Kupang menggelar edukasi keuangan syariah bagi santri dan pengajar di Pondok Pesantren Hidayatullah, Kabupaten Kupang, belum lama ini dan disitat dari Kupangnews, Selasa, 18 Ramadhan 1446 (18/3/2025).

Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu, menekankan bahwa edukasi keuangan syariah sejak dini merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat berbasis prinsip-prinsip syariah.

“Santri memiliki potensi besar sebagai agen perubahan di masyarakat. Melalui edukasi ini, kami ingin membangun generasi santri yang melek finansial, memahami prinsip ekonomi syariah, dan mampu mengelola keuangan secara bijak,” ujar Japarmen.

Ia menjelaskan bahwa ekonomi dan keuangan syariah memiliki prospek cerah bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sejalan dengan Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024, sektor ini diharapkan menjadi sumber pertumbuhan baru yang mendukung Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045, sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2024.

Berdasarkan survei literasi dan inklusi keuangan tahun 2024, indeks literasi keuangan syariah di Indonesia telah mencapai 39,11 persen, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2022.

Namun, tingkat literasi keuangan syariah di Provinsi NTT masih perlu ditingkatkan agar masyarakat lebih optimal dalam memanfaatkan produk dan layanan keuangan berbasis syariah.

Dalam kegiatan ini, para santri mendapatkan pemahaman tentang konsep dasar keuangan syariah, seperti tabungan dan investasi bebas riba, prinsip akad dalam transaksi syariah—termasuk murabahah, mudharabah, dan ijarah—serta cara mengelola keuangan pribadi berbasis syariah.

Mereka juga diberikan wawasan mengenai cara mengenali praktik keuangan ilegal dan menghindarinya.

Antusiasme peserta terlihat tinggi, dengan interaksi aktif dalam sesi diskusi. Beberapa santri mengungkapkan ketertarikan untuk mulai menabung di bank syariah dan ingin memahami lebih jauh tentang investasi halal.

Sebagai langkah konkret dalam mendorong inklusi keuangan syariah, kegiatan ini juga diisi dengan product matching, yakni penyerahan simbolis produk keuangan syariah dari BSI dan PT Pegadaian Syariah kepada para santri Pondok Pesantren Hidayatullah.

Santri mendapatkan akses langsung ke produk keuangan syariah, termasuk Tabungan Santri Syariah dari BSI untuk membangun kebiasaan menabung sejak dini sesuai dengan prinsip syariah, serta Tabungan Emas Syariah dari Pegadaian Syariah sebagai alternatif investasi yang aman dan sesuai nilai-nilai syariah.

“Dengan adanya product matching ini, kami berharap para santri dapat memulai perjalanan finansial mereka dengan produk keuangan syariah yang amanah,” tambah Japarmen.

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini, OJK dan PUJK Syariah akan mengadakan pelatihan lanjutan bagi santri yang ingin mendalami keuangan syariah. Selain itu, OJK juga mendorong kerja sama dengan pesantren dalam membuka akses layanan keuangan syariah serta mengembangkan modul edukasi keuangan syariah bagi santri.

“Edukasi keuangan syariah ini bukan sekadar informasi, tetapi langkah nyata dalam membangun ekosistem keuangan yang inklusif dan berbasis prinsip syariah. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat NTT, termasuk para santri, memiliki akses ke produk keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah,” jelas Japarmen.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan santri dan pengajar di Pondok Pesantren Hidayatullah, OJK Provinsi NTT juga memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada seluruh santri dan tenaga pengajar.

Bantuan ini diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan dasar para santri dan pengajar, terutama di bulan suci Ramadan.

“Kami ingin memastikan bahwa edukasi keuangan syariah ini tidak hanya memberikan pemahaman, tetapi juga manfaat nyata bagi santri. Melalui bantuan sosial ini, kami berharap dapat sedikit meringankan kebutuhan mereka selama Ramadan,” pungkas Japarmen.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Gebyar Ramadhan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2025, yang bertujuan meningkatkan pemahaman dan akses masyarakat terhadap layanan keuangan syariah, khususnya di wilayah Provinsi NTT.

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Reginaldus S.S. Serang, yang mendukung penuh inisiatif ini.(*)

Editor: Adam Sukiman
- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Wakil Gubernur Papua Selatan Menyapa Santri Ponpes Hidayatullah Merauke

MERAUKE (Hidayatullah.or.id) -- Wakil Gubernur (Wagub) Papua Selatan, Paskalis Imadawa, melakukan anjangsana sekaligus safari Ramadhan mengunjungi Pondok Pesantren Hidayatullah...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img