Hidayatullah.or.id — Pengurus Pusat Hidayatullah mengusulkan agar dai dibiayai pemerintah. Terutama saat menjalankan misi dakwah ke pelosok.
Ketua Bidang Pelayanan Ummat PP Hidayatullah, Ustaz Tasyrif Amin mengatakan, misi ini tidak kalah pentingnya dengan program mantri, tentara, jaksa, dan yang lainnya masuk desa.
Menurut dia, kalau para dai berhenti berdakwah ke pelosok, maka akan banyak sekali persoalan yang akan muncul di masyarakat. Apalagi jika melihat kenyataan bahwa terjadi perubahan kultur di tengah-tengah masyarakat pedesaan.
“Kebiasaan mengaji di rumah-rumah sudah jarang sekali kita jumpai,” kata Ustaz Tasyrif di sela-sela upgrading 50 dai dari 24 kabupaten/kota di Sulsel di Enrekang, hari ini, Sabtu 18 April.
Tradisi yang hilang itu dinilai memicu banyaknya kejahatan. Termasuk oleh remaja usia sekolah belakangan ini.
“Semua itu tentu saja tidak bisa dilepaskan dari pengaruh media sosial dan informasi yang sudah sampai hingga ke pedesaan,” lanjutnya.
Upgrading yang berlangsung 17-19 April 2015 memberi bekal kepada para dai untuk menangkal perilaku-perilaku menyimpang tersebut. Para dai digembleng di kampus Pesantren Hidayatullah Enrekang, Lembah Sudu.
Pengurus Hidayatullah, Ustaz Irfan Yahya mengatakan, pelatihan ini digelar Pengurus Wilayah Hidayatullah Sulawesi Selatan bekerja sama BMH Makassar. Kegiatan ini bagian dari Gerakan Nasional Dakwah Mengajar & Belajar Al-Qur’an. (sap/hio)