AdvertisementAdvertisement

BMH-SAR Hidayatullah Giat Bantu Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi Lakilaki

Content Partner

FLORES TIMUR (Hidayatullah.or.id) — Erupsi Gunung Lewotobi Lakilaki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 3 November 2024 telah meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat sekitar. Peristiwa tragis ini tidak hanya merenggut sedikitnya 10 nyawa warga, tetapi juga memaksa ribuan lainnya untuk mengungsi dari rumah mereka.

Hingga saat ini, sebanyak 13.116 jiwa terdampak bencana tersebut telah ditempatkan di enam posko pengungsian. Tim Search & Rescue (SAR) Hidayatullah bersama BMH-SAR Hidayatullah Giat Bantu Penyintas Erupsi Gunung Lewotobi ikut turun membantu para penyintas kembali bangkit.

Kepala BMH Perwakilan NTT, Hairuddin, menyebutkan BMH bersama SAR Hidayatullah telah aktif di Larantuka pada 8 November 2024. Mereka bergerak ke lokasi terdampak yang ada di Kecamatan Wulaggitang dan Kecamatan Ile Bura. Keduanya berjarak 45 km dari Kota Larantuka.

“Upaya bantuan yang dilakukan BMH tidak hanya sebatas pada distribusi logistik. Tim BMH dan SAR Hidayatullah juga membantu proses evakuasi warga dari wilayah terdampak,” kata Hairuddin, seperti dalam keterangannya diterima media ini, Jum’at, 13 Jumadil Awal 1446 (15/11/2024).

Mereka menyalurkan berbagai kebutuhan dasar seperti sembako, makanan siap saji, pakaian layak pakai, dan hygiene kit. Selain itu, bantuan berupa pendampingan trauma healing bagi anak-anak turut diberikan sebagai bagian dari pemulihan psikologis para penyintas. Trauma healing memiliki peran penting, terutama untuk anak-anak yang sangat rentan terhadap dampak psikologis akibat bencana.

Keterlibatab ini juga dikoordinasikan dengan Basarnas dan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang menjadi salah satu faktor utama keberhasilan penyaluran bantuan ini. Dalam koordinasi yang dilakukan, setiap pihak berkontribusi sesuai bidangnya sehingga upaya tanggap darurat berjalan lebih efektif.

“Semua berjalan baik berkat koordinasi yang apik antara semua lembaga yang ada di lapangan dengan komando dari Basarnas dan BNPB. Inilah kebaikan zakat, infak, dan sedekah, kita bisa bergerak cepat membantu saudara kita yang membutuhkan,” kata Hairuddin.

Tidak hanya menyasar aspek material, bantuan ini juga berusaha memulihkan kembali harapan dan semangat para korban. Sebagaimana ajaran Islam, bahwa membantu mereka yang sedang dalam kesulitan merupakan bagian dari amal saleh yang mendatangkan keberkahan, baik bagi yang memberi maupun yang menerima.

Selain tanggap darurat, jelas Hairuddin, upaya pencegahan dan edukasi kepada masyarakat untuk menghadapi bencana juga penting untuk dilakukan. Pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan masyarakat perlu terus bersinergi dalam membangun sistem kesiapsiagaan yang lebih baik.

Dalam jangka panjang, bantuan kepada para penyintas tidak boleh berhenti pada distribusi logistik semata. Rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana menjadi langkah berikutnya yang membutuhkan perhatian serius. Melalui sinergi lintas sektor, diharapkan masyarakat terdampak dapat kembali membangun kehidupan mereka dengan lebih baik.*/Herim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img