Pendiri Bosowa Corp Aksa Mahmud menyatakan komitmen dan dukungan untuk mengembangan jaringan minimarket Hidayatullah dengan mengggandeng Bank Bukopin.
“Melalui lembaga keuangan yang Bosowa miliki akan mendukungpermodalannya dan Bosowa yang bayar konsultan bisnisnya,” jelas Aksa dalam rilis yang Bisnis Indonesia terima, Jumat (21/6/2013).
Seperti diketahui, baru-baru ini Bosowa membeli 14% saham Bank Bukopin pada harga Rp 1.050 per saham, atau dengan nilai total Rp1,17 triliun.
Aksa menyampaikan itu dalam acara Silaturahmi Nasional Jamaah Pondok Pesantren Hidayatullah di Gunung Tembak, Balikpapan. Dia menyebut dalam 2 tahun Hidayatullah harus mendirikan 300 minimarket di 300 pondok pesantrennya.
“Perputaran uang akan sangat luar biasa untuk mendukung kegiatan dakwah Hidayatullah.Saatnya lembaga dakwah untuk tidak meminta-minta lagi,” tegasnya.
Selain Bank Bukopin, Bosowa memiliki lembaga keuangan dan perbankan yakni Bank Kesawan dan BPR syariah. Ditambahkannya bahwa tiap ponpes Hidayatullah akan ada kantor pelayanan dari bank syariah.
Hidayatullah saat ini baru memiliki lima jaringan usaha minimarket. Namun, pendiri Bosowa itu optimis 300 minimarket Hidayatullah bisa terbentuk mulai tahun ini dan 2014. “Pada 2015, kita bisa go public seperti yang dilakukan Alfamart,” katanya.
Bosowa memiliki lembaga keuangan PT Bosowa Multifinance dan Sadira Finance serta perbankan melalui QNB Bank Kesawan, BPR Syariah Dana Moneter, dan terakhir Bank Bukopin (setelah PT Bosowa Corporindo membeli 14 persen saham Bank Bukopin dengan nilai total Rp 1,17 Triliun).
Siaran pers Bosowa menyebutkan, Hidayatullah saat ini baru memiliki lima jaringan usaha minimarket. Aksa optimistis 300 minimarket Hidayatullah bisa terbentuk mulai tahun ini dan 2014. “Pada 2015, kita bisa go public seperti yang dilakukan Alfamart. Sekaligus tiap Pondok Pesantren Hidayatullah ada kantor pelayanan dari bank syariah,” kata Aksa.(*)