AdvertisementAdvertisement

Datangkan Lauk Bergizi dari Pasar Cekkeng untuk Asupan Nutrisi Santri Ponpes Al ‘Araf

Content Partner

BULUKUMBA (Hidayatullah.or.id) — Setiap Jumat pagi, saat fajar menyingsing, Yusuf dan Asman, dua amil dari Lembaga Amil Zakat Nasional Baitulmaal Hidayatullah (Laznas BMH) Bulukumba, memulai langkah mereka ke Pasar Cekkeng di Kampung Ela-Ela, Ujung Bulu.

Pasar yang buka sejak pagi buta ini secara tradisional dikenal sebagai “Pasar Jongkong”.

Kedatangan mereka ke sana bukanlah tanpa alasan—kedua amil tersebut menunaikan janji untuk menerima sedekah dari para pedagang berupa sayur, ikan, dan beras untuk para santri Pondok Pesantren Al ‘Araf Hidayatullah Bulukumba.

Dari pasar inilah, kebutuhan serat dan protein santri terpenuhi, menjamin gizi seimbang yang membantu mencegah stunting dan mendukung tumbuh kembang mereka.

Beragam bahan pangan mulai dari jagung, bayam, kacang, tomat, ikan, tempe, hingga kentang dan kol, disumbangkan pedagang setempat. Pasokan ini mencukupi kebutuhan pangan santri dan asatidz selama tiga hari, memberikan asupan yang sehat dan bergizi.

“Kami awalnya menawarkan zakat, tetapi ketika pedagang melihat dagangan mereka belum habis, mereka memilih untuk bersedekah sayur. Ketika satu pedagang mulai bersedekah, pedagang lainnya ikut memberikan sayurnya juga,” ujar Yusuf, menceritakan awal mula kerjasama ini, seperti dalam keterangannya diterima media ini, Kamis, 14 Rabiul Akhir 1446 (17/10/2024).

Yayasan Al ‘Araf Hidayatullah yang bermitra dengan BMH kini membina 78 santri dalam program hafalan Al-Qur’an dan juga mengelola beberapa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA).

Setiap santri memperoleh manfaat langsung dari sedekah ini, yang jika dihitung secara matematis, memberikan kontribusi sebesar 3 porsi sayur per santri untuk kebutuhan tiga hari.

Dalam jangka panjang, sinergi ini membantu yayasan menghemat hingga 30% dari anggaran pangan, memungkinkan pengalihan dana untuk kebutuhan lainnya, termasuk pengembangan program pendidikan.

Menyambut Hari Santri pada 22 Oktober, Yusuf menegaskan bahwa lembaga ini berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan di pesantren, salah satunya melalui inisiatif “Ekspedisi Beras untuk Santri”.

Dengan dukungan dari masyarakat, mereka berharap dapat menjaga keberlangsungan program dan memberikan dampak positif bagi generasi mendatang.

Jika program ini terus berkembang, diperkirakan dalam lima tahun, jumlah santri yang memperoleh manfaat dari bantuan ini dapat meningkat sebesar 50%, seiring dengan bertambahnya jumlah sedekah dari para pedagang yang terinspirasi untuk berpartisipasi.

Model ini tidak hanya mendukung kesehatan para santri, tetapi juga membangun ekosistem saling membantu di kalangan komunitas setempat.*/Herim

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img