AdvertisementAdvertisement

Gelisah di Jumat Berkah

Content Partner

“MAS, saya gelisah kalau tiba hari Jumat,” kata seorang sopir ojek online

Loh, Jumat penuh berkah kok malah gelisah sih, Pak?

“Iya, Mas, justru saya gelisah karena kesulitan mendapatkan Jumat berkah,” katanya dengan nada kesal

“Maksudnya bapak gimana, saya belum paham?”

“Setiap Jumat, jam pulang anak sekolah mepet kadang bersamaan dengan adzan Jumat. Saya harus menjemputnya, sehingga seringkali ketinggalan sunnah sunnah sebelum Jumat. Kenapa kebijakannya tidak pulang lebih awal atau sekalian dikondisikan shalat Jumat di sekolah,” bapak itu menerangkan sekaligus memberikan solusi.

Subhanallah, bapak gelisah yang positif. Tapi, solusinya sudah pernah disampaikan ke sekolah?”

“Belum mas, mana mungkin didengar, saya wali santri biasa dan orang kecil”

Entah sejak kapan kebijakan jam sekolah hari Jumat kepulangannya mepet hingga pukul 12.00. Padahal sebelumnya hari Jumat, jam kepulangan lebih awal yaitu pukul 10.30 atau 11.00 untuk memberikan kesempatan murid-murid dan guru-guru muslim bisa persiapan ibadah shalat Jumat.

Sebenarnya pengaturan Jumat lebih awal pulang sekolah sudah menjadi kompromi untuk umat Islam. Karena di sebagian sekolah muslim, libur sekolah itu hari Jumat untuk memuliakan dan mengkondisikan umat Islam bisa beribadah dengan tenang dan maksimal.

Bisa dibayangkan berapa ribu umat Islam yang terganggu ibadah shalat Jumatnya jika terus menerus pulang anak sekolah mepet waktu Jumat. Bukan hanya murid dan guru yang terganggu, tapi orang tuanya, penjemputnya, para sopir angkut, ojek online, satpam, penjual makanan dan semua yang terkait anak sekolah.

Padahal shalat Jumat itu sakral dan hukumnya wajib. Ketika kewajiban tidak dilaksanakan secara massif dan terus menerus karena terhalang oleh sistem maka akan ada degradasi spritual masyarakat.

Semoga ini bukan karena sebuah kesengajaan dari regulasi untuk tujuan tujuan tertentu yang sengaja menyulitkan umat Islam menunaikan ibadah shalat Jumat dengan sempurna. Tapi karena ketidaktahuan urgensi dari ibadah shalat Jumat.

Jumat berkah perlu dirasakan dan dinikmati oleh semua muslim dengan sistem sosial kemasyarakatan yang mendukung. Maka kebijakan pemerintah dan instansi dalam menetapkan regulasi sangat penting untuk menjemput Jumat berkah.[]

*) Ust. Dr. Abdul Ghofar Hadi, penulis adalah Wakil Sekretaris Jenderal I Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hidayatullah

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img

Indeks Berita Terbaru

Marriage is (not) Scary, Ibadah Terpanjang yang Menyatukan Keberkahan dan Tantangan

SEJAK remaja, saya selalu menjadi tempat curhat orang-orang di sekitar, dari teman dekat hingga kenalan singkat. Entah karena saya...
- Advertisement -spot_img

Baca Terkait Lainnya

- Advertisement -spot_img